PENGARUH KOMPENSASI DAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN UNIT PRODUKSI PRODUKSI PT.X PALEMBANG
A B S T R A C T
This research is conducted
to know the influence of variables compensatiom and job characteristic on the
work satisfaction of Production Unit employee at PT. X. This research is
causality research and method that used in this research is survey. The number
of sample are 93 respondent and data collecting is conducted by filling out
some questionaires.There are two group of variable in this research. Those are
independent variable which are compensation and job characteristic, and the
other is dependent variable which is work satisfaction of Production Unit
employee at PT. X.Multiple liniear regression is used to analyze ihe ibfluence
of variables compensation and job characteristic on the work
satisfaction.According to the results of regression analysis, find that
simultaneously variables of compensation and job characteristic have
significant effects on work satisfaction of production Unit employee at PT. X.
Partially, variable of job characteristic which is outonomy of job (X3)
has most dominant effects on work satisfaction of production unit employee at
PT. X.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Sumber daya manusia
merupakan salah satu sumber daya yang ada dalam suatu perusahan organisasi
disamping sumber daya yang lain , misalnya modal, material, mesin dalam
perusahan ,sehingga menjadi bermanfaat dan tanpa adanya sumber daya manusia dan
teknologi. Hal ini karena manusialah yang mengelolah sumber daya lainnya yang
ada dalam perusahan, sehingga menjadi bermanfaat dan tanpa adanya sumber daya
manusia maka sumber daya lainnya menjadi sangat penting. Hal yang penting
diperhatikan dalam pemeliharaan hubungan tersebut antara lain adalh kepuasan
kerja para karyawan.
Berkerja pada suatu
perusahan / organisasi dengan memperoleh imbalan juga biasanya didasarkan
keyakinan bahwa dengan berkerja pada perusahan / organisasi itu seseorang akan
dapat memuaskan berbagai kebutuhannya, tidak hanya di bidang material, seperti
sandang, pangan, papan dan kebutuhan kebendaan lainya, akan tetapi juga
berbagai kebutuhan lainnya yang bersifat sosial,prestise, kebutuhan psikologis
dan intelektual (siagian, 2000). Kepuasan kerja dirasa penting dan perlu
diperhatikan oleh setiap organisasi, karena Manusia Merupakan faktor dan
pemeran utama dalam proses kerja ,terlepas dari apakah perkerjaan itu sarat
teknologi atau tidak, namun pada akhirnya manusialah yang akan menjadikan
perkerjaan itu efektif atau tidak (Allen dalam As’ad, 1998).
Rendahnya
kepuasan kerja dari karyawan dalam suatu organisasi atau perusahan merupakan
gejala dari kuarang stabilnya organisasi atau perusahan tersebut bentuk yang
paling ekstrim dari ketidak puasan tersebut adalah pemogokan kerja, mangkir, dan
tingkat keluarnya karyawan dari perusahaan tinggi.
Dalam hal
kesejahteraan karyawan, PT.X telah melakukan berbagai upaya untuk menigkatkan
kemakmuran karyawannya misalanya dengan memperhatikan kompetensi yang
Jurnal
Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 1 No. 2, Oktober 2003 4
dimiliki karyawan, dan dengan menjalankan system rotasi dan mutasi
yang baik antar bagian,dinas,
departemen,maupun direktorat. Namun demikin, dalam kenyatannya masih timbul ketidakpuasan
yang tercermin dari adanya demostrasi karyawan dengan salah satu tuntutannya
adalah perbaikan sistem pengajaran berdasarkan pemikiran inilah, penulis
tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh konpensasi dan
karateristik perkerjaan terhadap kepuasan kerja karyawan PT X di Palembang.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.
Apakah variabel-variabel yang ada dalam kompensasi (finansial dan
finansial) serta variabel-variabel yang ada pada karakteristik pekerjaan
(otonomi, variasi perkerjaan, identitas tugas, signifikan tugas, dan umpan
balik ) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan ?
2.
Variabel kompensasi dan karakteristik pekerjaan manakah yang
merupakan variabel paling dominan dalam menentukan kepuasan kerja karyawan ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain:
1.
Untuk mengetahui apakah sistem kompensasi yang diterapkan diunit
produksi PT.X secara parsial maupun simultan mempengaruhi kepuasan kerja
karyawan.
2.
Untuk mengetahui apakah karateristik pekerjaan diunit produksi
PT.X secara parsial maupun simultan mepengaruhi kepuasan kerja karyawan?
3.
Untuk mengetahui variabel- variabel mana yang mempunyai pengaruh
paling dominan terhadap kepuasan kerja karyawan.
II. TINJAUAN
PUSTAKA
2.1. Kompensasi
Garry Dessler
Mendefinisikan kompensasi sebagai berikut : Employee compensastion is all forms
of pay rewards going to employee and arising from their employment. Maksudnya
kompensasi adalah segala bentuk pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada
karyawan oleh perusahan sebagai atau balas jasa atas kontribusi mereka kepada
perusahaan
Menurut Mondy
dan Neo, jenis kompensasi yang diberikan pada karyawan dapat berbentuk
kompensasi finansial dan non finansial (Mondy & Neo,1993) Kompensasi
finansial adalah kompensasi yang diterima karyawan dalam bentuk finansial,
seperti gaji, upah, bonus dan tunjangan-tunjangan. Sedangkan kompensasi
non-finansial adalah kompensasi yang diterima karyawan dalam bentuk non-
financial, seperti promosi jabatan. Dan penghargan.
Agar dalam pelaksanaannya
program kompensasi dapat berjalan secara efektif, maka program kompensasi
tersebut harus menerapakan azas-azas kompensasi (Hasibuan 2001), yaitu :
1.
Azas adil; artinya besarnya kompensasi yang diberikan kepada
karyawan harus disesuaikan dengan prestasi kerja, jenis pekerjaan, resiko
pekerjaan, tanggung jawab, jabatan pekerjaan dan memenuhi persyaratan internal
konsisten.
2.
Azas layak dan wahar; artinya kompensasi yang diberikan kepada
karyawan harus dapat memenuhi kebutuhannya pada tingkat normatif yang ideal.
Selain itu beberapa hal yang perlu dilakukan dalam usaha
pengembangan suatu sistem kompensasi, antara lain:
1.
Melakukan analisis pekerjaan
2.
Melakukan Penilaian terhadap pekerjaan dikaitkan dengan keadilan
internal
Jurnal
Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 1 No. 2, Oktober 2003 5
3.
Melakukan survei terhadap berbagai sistem imbalan yang berlaku
diorganisasikan lain, guna memperoleh bahan yang berkaitan dengan keadilan
eksternal
4.
Menentukan harga setiap pekerjaan dihubungkan dengan harga pekerjaan
sejenis ditempat lain.
2.2.
Karakteristik Pekerjaan
Membahas
masalah karakteristik pekerjaan tidak lepas dari membahas perancangan
pekerjaan. Pekerjaan yang baik harus lebih baik dari sekedar sekumpulan tugas
yang harus dilakukan sebagaimana yang dihasilkan oleh informasi analisis.
Dalam merancang
bangun pekerjaan ada tiga hal penting yang harus diperhatikan. Pertama,
dalam merancang bangun pekerjaan harus mencerminkan usaha pemenuhan tuntutan
lingkungan, organisasional dan keperilakuan terhadap pekerjaan yang dirancang
bangun itu, Kedua,mempertimbangkan ketiga tuntutan tersebut berarti
upaya diarahkan pada pekerjaan yang produktif dan memberikan kepuasan pada
prilakunya, meksipun dapat dipastikan bahwa tingkat produktivitas dan kepuasan
itu tidak akan sama pada setiap orang. Ketiga, tingkat produktivitas dan
kepuasan para pelaksana pekerjaan harus mampu berperan sebagai umpan balik.
2.2.1 Unsur Organisasi
Seluruh unsur organisasi
dalam rancang bangun pekerjaan berangkat dari dan bermuara pada efisiensi dan efektivitas kerja. Untuk mencapainya
organisasi cenderung kearah pendekatan mekanistik, prosedur dan
ergonomik. Pendekatan mekanistik adalah pendekatan yang menekankan pada
spesialisasi yang tinggi sebagaimana halnya dengan pendekatan scientific management,
yaitu memberikan cakupan pekerjaan yang rendah pada seseorang dengan harapan
pelaksana menjadi sangat ahli dalam pelaksanaanya dan dapat menjadi sangat
efektif dan efisien dalam pelaksaannya. Pendekatan berikutnya adalah menentukan
prosedur atau arus kerja, yaitu prngaturan dan penentuan standar perilaku dalam
pelaksanaan tugas sebagai upaya untuk menigkatkan kepastian dari hasil
pekerjaannya. Selanjutnya pendekatan ergonomik, yaitu menciptakan lingkungan
kerja yang nyaman secara fisik dan dapat memudahkan pelaksanaan tugas-tugas
yang efisien atau dapat membantu gerakan-gerakan yang efektif dalam pelaksanaan
pekerjaan.
2.2.2 Unsur Lingkungan
Pertimbangan unsur
lingkungan berkaitan dengan pertimbangan aspek-aspek kemampuan, kesedianan
pegawai dan harapan- harapan masyarakat. Kemampauan dari pegawai akan
menentukan tingakat spesialisasi pekerjaan yang tepat. Seorang pegawai dengan
kemampuan yang rendah lebih efektif dengan spesialisasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pegawai yang mempunyai kemampuan lebih tinggi. Ketersediaan
pegawai juga akan menentukan tingkat spesialisasi yang akan diterapakan.
2.2.3 Unsur keprilakuan
Rancang bangun
pekerjaan tidak boleh semata-mata dikaitkan hanya dengan efisiensi kerja saja,
meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa orientasi efisiensi, efektivitas dan
produktivitas sangat penting dalam sutu organisasi.
Unsur
keperilakuan berkaitan dengan pemberian beberapa karakteristik dan pekerjaan
yang dapat memenuhi keinginan atau motif seseorang dalam pelaksanan suatu
pekerjaan, yaitu :
1.
Otonomi dalam pelaksanaan pekerjaan.
2.
Variasi tugas.
3.
Identitas tugas.
Jurnal
Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 1 No. 2, Oktober 2003 6
4.
Signifikansi tugas.
5.
Umpan balik.
2.3 Kepuasan Kerja
Berbagai defenisi tentang
kepuasan kerja telah dibuat oleh para ahli. Diantaranya adalah Wexley dan Yukl
dalam As’ad (1987), yang
mendefinisikan kepuasan kerja sebagai berikut:’’Job satisfaction is the way an employee feels about his job’’. Kepuasan kerja perasaan pekerja terhadap pekerjaanya. Siagian
menuliskan bahwa “kepuasan kerja merupakan
suatu cara pandang seseorang, baik yang bersifat positif maupun bersifat
negatif, tentang pekerjaannya’’(Siagian,2000). Dari
defenisi tersebut,dapat disismpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan
positif seseorang terhadap pekerjaannya.
Kepuasan kerja merupakan
salah satu elemen yang cukup penting dalam organisasi. Hal ini disebabkan
kepuasan kerja dapat mempengaruhi perilaku kerja seseorang seperti malas,
rajin, produktif,apatis,dan lain-lain. sikap puas atau tidak puas karyawan
dapat diukur dari sejauh mana perusahan atau organisasi dapat memenuhi
kebutuhan karyawan. Bila terjadi keserasian antara kebutuhan karyawan dengan
apa yang diberikan perusahan, maka tingkat kepuasan yang dirasakan karyawan
akan tinggi, dan sebaiknya. Ketidakpuasan kerja sering tercermin dari prestasi
kerja yang akan rendah, tingkat kemangkiran yang tinggi, seringnya terjadi
kecelakaan kerja,dan bahkan pemogokan kerja yang pada akhirnya akan sangat
merugikan perusahan.
2.4 Penelitin Terdahulu
Dalam hasil Annual Job
satisfaction Survey terhadap para staf perusahan di Amerika Serikat berkaitan
dengan permasalan kompensasi mendekati tahun 2000 menunjukkan bahwa level
tertinggi dari ketidakpuasan karyawan berkisar seputar gaji, bonus, dan
hubungan antara pembayaran karyawan karyawan dan hasil kerjanya (Weldon,1999).
Penelitian
yang dilakukan oleh Sugiarto,Alhabsji dan Al-Musadieq terhadap karyawan Hotel Patra
Jasa Semarang menunjukan bahwa variabel-variabel dalam kompensasi (kompensasi
finansial dan non finansial) dan variabel-variabel dalam karakteristik
pekerjaan (otonomi, variasi pekerjaan, identitas tugas, signifikansi tugas, dan
umpan balik) secara simultan dan parsial mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan kerja karyawan Hotel Patra Jasa Semarang. Selain itu
variabel-variabel dalam Karakteristik pekerjaan secara simultan mempunyai
kontibusi lebih besar dibandingkan variabel-variabel dalam kompensasi,
sedangkan secara parsial variabel otonomi merupakan variabel yang dominan dalam
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan (Sugiarto, Alhabsji, dan Al-Musadieq,
2001)
2.5 Penelitian Terdahulu
Dari uraian
pada landasan teori diatas, maka kerangka konseptual penelitian ini digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 2.1. Kerangka
Konseptual Penelitian
|
Kompensasi
|
|
|||
|
Kompensasi Finansial
|
|
|
||
|
|
||||
|
Kompensasi Non- Financial
|
|
|
|
|
|
|
|
------- ^
|
Kepuasan Kerja
|
|
|
Karakteristik Pekerjaan
|
|
|
||
|
Otonomi
|
|
|
||
|
Variasi Pekerjaan
|
|
|
|
|
|
Identitas Tugas
|
|
|||
|
Signifikan Tugas
|
|
|||
|
Umpan Balik
|
|
|||
|
Kelompok
|
Jumlah
|
|
-Pimpinan /Staf
|
491 orang
|
|
-Pelaksana
|
734 orang
|
|
Jumlah
Karyawan
|
1.225 orang
|
non-finansial, dengan indikator persepsi karyawan tentang promosi jabatan dan
penghargaan.
berdasarkan uraian dan spesifikasi pekerjaan yang dibebankan kepadanya, dengan
indikator kebebasan dalam merencanakan pekerjaan dan kebebasan dalam
melaksanakan tugas.
menyelesaikan tugas, keterampilan dan variasi tugas.
melaksanakan tugas, dengan indikator tingkat pemahaman prosedur kerja dan tingkat
keterlibatan kerja.
indikator dampak pekerjaan terhadap karyawan lain dalam satu departemen dan lain
departemen.
karyawan, dengan indikator penerima informasi tentang keberhasilan yang telah dicapai
dan penerimaan informasi tentang kesesuaian pelaksanaan kerja dengan keinginan
atasan, sedangkan variabel dependen adalah Kepuasan kerja (Y) , yaitu perasaan yang
dirasakan karyawan berdasarkan kompensasi yang diterima dan karakteristik
pekerjaannya, dengan indikator kepuasan karyawan terhadap karakteristik karyawan
terhadap karakteristik pekerjaan.
|
Dimana :
|
|
|
Y
|
= Kepuasan
kerja
|
|
a
|
= Konstanta
|
|
b1
b2 b3 b4b5 b6 b7
= Koefisien Regr
|
|
|
X1
|
= Kompensasi finansial
|
|
X2
|
= Kompensasi non finansial
|
|
X3
|
= Otonomi
|
|
X4
|
= Variasi
pekerjaan
|
|
X5
|
= Identitas
Tugas
|
|
X6
|
=
Signifikansi tugas
|
|
X7
|
= Umpan balik
|
|
e
|
= Variabel
gangguan
|
|
No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
|
Kode Variabel
|
Hasil Pengukuran(x)
|
Reliabilitas
|
|
Kompensasi finansial
|
0,7519
|
Reliabel
|
|
|
Kompensasi
non finansial
|
0,7984
|
Reliabel
|
|
|
Otonomi
|
0,7321
|
Reliabel
|
|
|
variasi pekerjaan
|
0,8343
|
Reliabel
|
|
|
Identitas Tugas
|
0,8109
|
Reliabel
|
|
|
Signifikansi tugas
|
0,7964
|
Reliabel
|
|
|
Umpan balik
|
0,7919
|
Reliabel
|
|
No
|
Kode Variabel
|
|
Hasil Pengukuran
ompensasi Finansial
|
Validitas
|
|
1.
|
|
K
|
|
|
|
KF1
|
|
0,6673
|
Valid
|
|
|
KF2
|
|
0,6399
|
Valid
|
|
|
KF3
|
|
0,6417
|
Valid
|
|
|
KF4
|
|
0,6548
|
Valid
|
|
|
2.
|
|
Kompensasi Non Finansial
|
|
|
|
|
KNF1
|
0,8177
|
Valid
|
|
KNF2
|
0,8221
|
Valid
|
|
|
KNF3
|
0,6984
|
Valid
|
|
|
KNF4
|
0,6549
|
Valid
|
|
|
3.
|
|
Otonomi
|
|
|
OT1
|
0,5472
|
Valid
|
|
|
OT2
|
0,6224
|
Valid
|
|
|
OT3
|
0,6609
|
Valid
|
|
|
OT4
|
0,6644
|
Valid
|
|
|
4.
|
|
Variasi Pekerjaan
|
|
|
VP1
|
0,8562
|
Valid
|
|
|
VP2
|
0,9000
|
Valid
|
|
|
VP3
|
0,8649
|
Valid
|
|
|
VP4
|
0,8639
|
Valid
|
|
|
5.
|
|
Identitas
Tugas
|
|
|
IT1
|
0,6672
|
Valid
|
|
|
IT2
|
0,8765
|
Valid
|
|
|
IT3
|
0,7692
|
Valid
|
|
|
6.
|
|
Signifikansi Tugas
|
|
|
ST1
|
0,7408
|
Valid
|
|
|
ST2
|
0,8074
|
Valid
|
|
|
ST3
|
0,6672
|
Valid
|
|
|
7.
|
|
Umpan balik
|
|
|
UB1
|
0,7064
|
Valid
|
|
|
UB2
|
0,5739
|
Valid
|
|
|
UB3
|
0,8207
|
Valid
|
|
|
UB4
|
0,8238
|
Valid
|
|
Konstanta
|
0,506
|
|
1,015
|
0,313
|
|
X1
|
0,144
|
0,168
|
1,583
|
0,117
|
|
X2
|
0,01289
|
0,20
|
0,177
|
0,860
|
|
X3
|
0,262
|
0,253
|
2,479
|
0,015*
|
|
X4
|
0,008378
|
0,012
|
0,131
|
0,896
|
|
X5
|
0,120
|
0,149
|
1,409
|
0,163
|
|
X6 X7
|
0,3468 0218
|
0,039 0,266
|
0,435 2,431
|
0,665 0,017*
|
|
Konstanta
|
2,386
|
|
8,371
|
0,000
|
|
X1
|
0,120
|
0,140
|
1,191
|
0,237
|
|
X2
|
0,162
|
0,256
|
2,183
|
0,032*
|
|
R = 0,352
|
Adj R
|
F = 6,372
|
P = 0,003
|
|
|
Variabel
|
Koefisien
Regresi
|
Beta
|
t terhitung
|
P
|
|
Konstanta
|
0,877
|
|
1.907
|
0,060
|
|
X3
|
0,270
|
0,26
|
2,540
|
0,013*
|
|
X4
|
-0,01422
|
-0,020
|
-0,225
|
0,822
|
|
X5
|
0,133
|
0,164
|
1,571
|
0,120
|
|
X6
|
0,04725
|
0,053
|
0,589
|
0,557
|
|
X7
|
0,240
|
0,2,293
|
2,777
|
0,007*
|
69.4 % oleh variabel lain diluar variabel-variabel yang teliti seperti penempatan kerja ,struktur
organisasi perusahan, umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan
Jurnal
Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 1 No. 2, Oktober 2003 7
Hubungan Antara
variabel- variabel yang ada pada penelitian ini adalah hubungan asimetris
dimana variabel yang satu ( dimensi dari kompensasi dan karakteristik
pekerjaan) Merupakan Penyebab dari variabel yang lainya (kepuasan Kerja).
2.6 Hipotesis
Berdasarkan kerangka konseptual
yang diajukan, maka hipotesis
disimpulakan sebagai berikut :
1.
Variabel-variabel bebas dalam kompensasi dan karakteristik
pekerjaan bersama- sama berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan Unit
Produksi PT.X Palembang.
2.
Variabel –variabel bebas dalam
kompensasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan
Unit Produksi PT.X Palembang.
3.
Variabel- variabel bebas dalam Karakteristik pekerjaan secara
bersama-sama berpengaruh terhadap kepuasan karyawan PT.X Palembang.
III. METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Rancangan
penelitian yang dilakukan adalah penelitian kausalitas, dimana penelitian
dilakukan untuk mengetahui pengaruh kompensasi yang diberikan perusahan dan
karakteristik yang ditetapakan terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan diunit
Produksi PT.X Palembang. Sedangkan Metode penelitian yang dilakukan adalah
metode survey.
3.2. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh karyawan diUnit Produksi PT. X Palembang, baik yang
menduduki jabatan struktural maupun fungsional dan level pimpinan/ Staf samapai
dengan pelaksana / non staf.
Ukuran dari
sampel yang akan dijadikan obyek penelitian ditentukan dengan pendekatan
rumusan Slovin dengan persentase sampling error yang ditolerir 10 %. Rumusan
Slovin adalah sebagai berikut :
n = N
1 + N. e2
dimana : n =
Ukuran sampel e = Sampling
error yang ditolerir atau diinginkan
N = Ukuran
populasi
Berdasarkan
pendekatan tersebut ,maka jumlah sampel ditetapakan sebanyak 93 ( 37 karyawan
staf dan 56 karyawan non staf) karyawan. Sedangkan jumlah sampel pada masing-masing kelompok ditetapkan proposional sesuai
dengan jumlah karyawan pada masing- masing kelompok (sub populasi).
Jurnal
Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 1 No. 2, Oktober 2003 8
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan
adalah teknik probabilitas / acak, dimana setiap anggota populasi
mempunyai peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel.
3.3. Variabel Penelitian.
Berdasarkan penjelasan- penjelasan diatas , terdapat 2 variabel
yang termasuk dalam penelitian ini, yaitu variabel independen dan variabel
dependen. Variabel independen meliputi :
1. Kompensasi terdiri dari :
a. Kompensasi finansial (X1),
yaitu kompensasi yang diterima karyawan dalam bentuk
b. Kompensasi non finansial
(X2), yaitu kompensasi yang diterima karyawan dalam bentuk
2. Karakteristik Pekerjaan,
terdiri dari :
a. Otonomi (X3), yaitu kebebasan untuk
mengendalikan sendiri pelaksanaan tugasnya
b. Variasi perkerjaan (X4), yaitu
keterampilan / metode/ cara yang dibutuhkan untuk
c. Identitas tugas (X5),
yaitu aktivitas yang dilakukan karyawan dalam merencanakan dan
d. Signifkansi
tugas (X6), yaitu pentingnya pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan,
dengan
e. Umpan balik (X7),
yaitu informasi atau tanggapan mengenai hasil pelaksanaan kerja
Untuk mengukur
variabel yang ada digunakan skala dan teknik pembuatan skala yang dipakai
adalah skala Likert, dengan skala 1 sampai dengan 5. Angka 5 menunjukkan sangat
puas atau dan skala 3 menunjukkan netral, sedangkan skala 1 menunjukkan sangat
tidak puas atau tidak setuju.
3.4. Instrumen Penelitian
Instrumen
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berisi butiran-butiran pertanyaan yang
berkaitan dengan indikator-indikator yang ada pada variabel-variabel.
Selain itu juga dilakukan studi dokumen, laporan dan data tertulis lainnya.
3.5. Metode Pengumpulan Data
Data yang akan digunakan
dalam penelitian sebagaian besar adalah data primer serta beberapa data
sekunder. Data primer yang merupakan data utama yang akan digunakan untuk
analissis, diperoleh langsung dengan menyebarkan kuesioner untuk diisi oleh
oleh responden yang dituju ( target subject). Sedangkan data sekunder yang akan
lainnya yang ada di unit Produksi PT. X Palembang.
Jurnal
Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 1 No. 2, Oktober 2003 9
3.6. Teknik Analisis Data
Untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen baik secara parsial maupun simultan, maka digunakan metode analisis
stastistik, yaitu teknik analisis regresi linear berganda serta uji F dan t.
Adapun model matematika dari regresi ini adalah sebagai berikut :
Y = a + b1 X1+ b2 X2 + b3
X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6X6
+ b7 X7
IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Uji Reliabilitas dan
Validitas
Data yang
diperoleh telah terlebih dahulu diuji dengan uji Reliabilitas dan validitas.
Hasil Pengujian data-data tersebut memperhatikan bahwa kesempatan penelitian
adalah valid dan reliabel seperti disajikan pada tabel berikut :
Tabel.4.1. Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 4.2. Hasil Uji Validitas
Jurnal
Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 1 No. 2, Oktober 2003 10
4.2 Uji Regresi linier Berganda antara
Variabel- variabel dalam Kompensasi dan Variabel –variabel
dalam Karakteristik Pekerjaan Terhadap Kepuasan Kerja.
Data
yang diperoleh dari 93 responden yang telah mengisi kuesioner secara lengkap, selanjutnya
dianalisis dengan hasil pada Tabel 4.3 berikut ini :
Tabel 4.3. Hasil uji regresi linear berganda antara variabel-variabel
dalam kompensasi
dan variabel-variabel
dalam karakteristik pekerjaan
Terhadap kepuasan kerja
Variabel Koefisien Regresi Beta t terhitung P
Jurnal
Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 1 No. 2, Oktober 2003 11
R = 0,611 Adj R2
= 0,322 F = 7,230 P = 0,000
Catatan = *
signifikansi @ = 0,05
Persamaan regresi untuk
mengetimasi variabel terikat dengan menggunakan seluruh variabel bebas adalah
sebagai berikut :
Y=
0,506 + 0,1 = = 89X2 + 0,262X3 + 0,008378 X4 +
0,120 X5 + 0,3468 X6
+ 0,218 X7 + e
Keterangan :
Y = Kepuasan Kerja
X1 = Kompensasi
finansial
X2 = Kompensasi
non finansial
X3 = Otonomi
X4 = Variasi
pekerjaan
X5 = Identitas
pekerjaan
X6 = Signifikan
tugas
X7 = Umpan
balik
e = Error
varibel
indenpenden secara Berdasarkan tabel 4.3. terlihat bahwa nilai p(sig.F)=
0,000<0 bahwa="" balik="" berarti="" berdasarkan="" dan="" dapat="" demikian="" dengan="" diteriama.="" finansial="" font="" hasil="" hipotesis="" identitas="" ini="" karyawan="" kepuasan="" kerja="" kompensasi="" maka="" mempunyai="" non="" otonomi="" pekerjaan="" penelitian="" pengaruh="" pertama="" secara="" signifikan="" simultan="" terhadap="" tugas="" umpan="" variasi="" yang="">0>
Variasi perubahan nilai
variabel dependen (Y) yang dapat dijelaskan oleh seluruh variabel independen
secara simultan sebesar 32,2 %(Adjusted R Square = 0,322) dan sisanya 67,8 %
oleh variabel lain diluar variabel-varibel yang diteliti.
Nilai koefisien regresi
(R) yang diperoleh positif yaitu 0,611 dapat diartikan bahwa semakin tinggi
kompensasi finansial, kompensasi non finansial,otonomi, variasi perkerjaan,
identitas tugas, signifikansi tugas dan umpan balik, maka semakin tinggi pula
kepuasan kerja karyawan, dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstan.
Dari tujuan variabel
bebas, semuanya memiliki hubungan positif dengan varibel terikat.Pengaruh
positif(+) menunjukan bahwa kepuasan kerja karyawan Unit Produksi PT X akan
berubah atau seirung dengan perubahan-perubahan variabel kompensasi finansial,
kompensasi tugas dan umpan balik.
Dari tabel 4.3, didapat
kan bahwa nilai F secara keseluruhan sebesar 7,230 ,artinya F hitung secara
keseluruhan adalah sebesar 7,230 dan dapat dipastikan bahwa F hitung > dari
nilai F tabel (2,703). Ini berarti bahwa seluruh variabel - variabel bebas yang
teliti secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat( kepuasan
kerja). Selain itu juga terlihat bahwa seluruh variabel-varibel bebas yang
diteliti memang benar – benar mampu menjelaskan
varibel terikat secara bermakana.
4.3. Uji Regresi Linear Berganda
antara Variabel- variabel dalam kompensasi terhadap Kepuasan Kerja.
Data yang
diperoleh dari 93 responden yanmg telah mengisi kuesioner secara lengkap ,
selanjutnya dianalisis dengan hasil seperti pada tabel 4.4 berikut:
Jurnal
Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 1 No. 2, Oktober 2003 12
Tabel
4.4 Hasil Uji Regresi Linear Berganda antara Variabel- variabel dalam kompensasi
terhadap Kepuasan Kerja.
Variabel Koefisien regresi Beta t
terhitung P
Catatan = *
Signifikansi @ = 0,05
Persamaan regresi untuk mengestimasikan
variabel terikat dengan menggunakan variabel bebas kompensasi adalah
sebagai berikut :
Y = 2,386 + 0,120 X1 + 0,0162 X2
+ e
Keterangan :
Y = Kepuasan Kerja X2 = Kompensasi non finansial
X1 =
Kompensasi finansial e = Standar error
Dari tabel 4.4 terlihat
bahwa nilai P (sig. F) =0,003 <
0,05 , ini berarti bahwa
berdasarkan hasil penelitian kompensasi finansial dan dan
kompensasi non finansial, secara
simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
kerja karyawan, dengan
demikian hipotesis kedua dapat diterima.
Variasi perubahan nilai variabel dependen (Y) yang dapat
dijelaskan oleh seluruh
variabel secra simultan sebesar 10,5 % (Adjusted R Square =0,105)
dan sisanya 89,5 % oleh
variabel lain diluar variabel-variabel yang diteliti. Nilai
koefisien regresi ® yang diperoleh positif
yaitu 0,352 dapat diartikan bahwa semakin tinggi kompensasi finansial
dan kompensasi non
finansial maka semakin tinggi pula kepuasan kerja karyawan, dengan
asumsi bahwa variabel
bebas lainnya konstan .dari persamaan regresi berganda pada tabel
4.4 diatas dapat diketahui
bahwa pengaruh variabel kompensasi terhadap variabel kepuasan
kerja memiliki hubungan
positif dengan variabel terikat kepuasan kerja.
Dari tabel; 4.4 juga didapat nilai F secara keseluruhan sebesar
6,372 artinya F hitung
secara keseluruhan adalah sebesar 6,372 dan dapat dipastikan bahwa
F hitung > dari nilai F
tabel (2.703). ini berarti bahwa variabel-variabel bebas yang
diteliti secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel terikat
(kepuasan kerja). Tingkat kemaknaan yang bernilai 0,003
berararti seluruh variabel bebas maupun menjelaskan variabel terikat
secara bermakna.
4.4.
Uji Regresi Berganda
antara Variabel-variabel dalam
Karakteristik Perkerjaan Terhadap
Kepuasan Kerja.
Data yang diperoleh daria 93 responden yang telah mengisi
kuesioner secara lengkap , dianalisis dengan hasil seperti pada tabel 4.5
berikut ini
Tabel
4.5 Hasil Uji Lineer berganda antara variabel-variabel dalam karakteristik pekerjaan
terhadap kepuasan kerja.
R = 0,611 Adj R2
= 0,322 F = 7,230 P = 0,000
Catatan = signifikansi @
=0,05 Persamaan regresi untuk mengestimasi variabel terikat dengan menggunakan
variabel bebas karakteristik pekerjaan adalah sebagai berikut:
Y= 0,877 + 0,270 X3 + 0,01422X4
+ 0,133X5 + 0,04725 X6 + 0,240 X7 + e
Keterangan:
Y =
Kepuasan Kerja
X3 = Otonomi
X4 = variasi Pekerjaan
X5 = Identitas Tugas
X6 = Signifikansi tugas
X7 = Umpan balik
e = Standar error
Dari tabel 4.5
terlihat bahwa nillai p (sig.F) 0,000, 0,05 ,ini berarti bahwa berdasarkan
hasil penelitian variabel karakteristik pekerjaan yang meliputi : otonomi,
variasi pekerjaan ,identitas tugas,
signifikansi tugas dan umpan balik, secara simultan mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, dengan demikian hipotesis ketiga
dapat diterima.
Variasi perubahan nilai variabel dependen (Y) yang dapat
dijelaskan oleh seluruh
pendidikan(Mangkunegara;2000). Kebijakan dan prosedur aplikasi
kelompok keja kondisi kerja, juga merupakan aspek yang mampu mempengaruhi
kepuasan kerja (Gibson, et.at dalam Adiarni 1996)
Nilai koefisien regresi
(R) yang diperoleh posistif yaitu 0,586 dapat diartikan bahwa semakin tinggi
nilai-nilai variabel independen, maka semakin tinggi pula kepuasan kerja
karyawan, dengan asumsi bahwa variabel bebas lainya konstan.
Dari lima variabel bebas
diatas, satu variabel memiliki hubungan negatif dengan variabel tirikat.
Pengaruh positif (+) menunjukkan bahwa kepuasan kerja Karyawan unit Produksi PT
X akan berubah atau seiring dengan perubahan-perubahan variabel otonomi,
identitas tugas, signifikansi tugas dan umpan balik sedangkan yang berpengaruh
negatif (-) menunjukkan bahwa kepuasan kerja Karyawan Unit Produksi PT. X tidak
searah dengan perubahan variabel variasi pekerjaan.
Didapatkan juga
bahwa nilai F secara keseluruhan sebesar 9,116, artinya F Hitung secara
keseluruhan adalah sebesar 9,116, ini berarti bahwa seluruh variabel-variabel
bebas dalam karakteristik pekerjaan yang
diteliti secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat
(kepuasan kerja). Tingkat kemaknaan dengan nilai p=0,000 atau p<0 bebas="" benar="" berarti="" bermakna.="" diteliti="" font="" mampu="" memang="" menjelaskan="" secara="" seluruh="" terikat="" variabel-variabel="" variabel="" yang="">0>
V.
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Variabel-variabel Kompensasi financial, kompensasi non-finansial,
otonomi, variasi pekerjaan, identitas tugas, signifikansi tugas dan umpan
balik, secara bersama-sama/ serentak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan kerja. Kesimpulan ini didasarkan pada hasil analisis data
penelitian dengan menggunakan model regresi linier berganda pada tingkat
kemaknaan p=0,000 (p<0 0="" atau="" besar="" dan="" dari="" f="" hitung="7,230" keseluruhan="" koefisien="" korelasi="" lebih="" nilai="" sebesar="" secara="" span="" style="letter-spacing: -.05pt;" tabel="" yang="">61,1%, yang menunjukkan bahwa kompensasi dan
karakteristik pekerja berpengaruh secara 0>signifikan terhadap kepuasan
kerja.
2.
Koefisien determinasi (Adj R2)= 0,322, menunjukkan
bahwa variabel kompensasi dan karakteristik
pekerjaan hanya mampu menjelaskan variabel terikat kepuasan kerja karyawan sebesar
32,2%. Ini berarti bahwa faktor-faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja
karyawan Unit Produksi PT. X sebesar 67,8%.
3.
Variabel-variabel dalam kompensasi yaitu kompensasi finansial dan
kompensasi non financial secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan kerja. Kesimpulan ini didasarkan pada hasil analisis data
penelitian dengan menggunakan model regresi linier berganda pada tingkat kemaknaan
p=0,003 (p<0 0="" 35="" atau="" bahwa="" berpengaruh="" besar="" dalam="" dan="" dari="" f="" hitung="6,372" kepuasan="" kerja.="" keseluruhan="" koefisien="" kompensasi="" korelasi="" lebih="" menunjukkan="" nilai="" o:p="" sebesar="" secara="" signifikan="" tabel="" terhadap="" variabel="" yang="">0>
4.
Variabel-variabel dalam karakteristik pekerjaan yaitu otonomi,
variasi pekerjaan, identitas tugas, signifikansi tugas dan umpan balik secara
bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja.
Kesimpulan ini didasarkan pada hasil analisis data penelitian dengan
menggunakan model regresi linier berganda pada tingkat kemaknaan p=0,000
(p<0 0="" 58="" atau="" bahwa="" berpengaruh="" besar="" dalam="" dan="" dari="" f="" hitung="9,116" karakteristik="" kepuasan="" kerja.="" keseluruhan="" koefisien="" korelasi="" lebih="" menunjukkan="" nilai="" o:p="" pekerjaan="" sebesar="" secara="" signifikan="" tabel="" terhadap="" variabel="" yang="">0>
5.
Variabel otonomi dan umpan balik mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan unit produksi PT. X serta variabel
otonomi merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi kepuasan
kerja karyawan di unit produksi PT.X. Hal ini terlihat dari nilai p (kemaknaan)
dari variabel bebas otonomi dan umpan balik terhadap kepuasan kerja yang
besarnya masing-masing 0,015 dan 0,017, yang berarti p<0 o:p="">0>
Jurnal
Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 1 No. 2, Oktober 2003 15
6.
Variabel-variabel kompensasi financial, kompensasi non financial, variabel
pekerjaan, identitas tugas dan signifikansi tugas tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan
di Unit Produksi PT. X. Hal ini terlihat dari nilai P (kemaknaan) dari variabel-variabel
tersebut yang besarnya masing-masing > 0,05.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka terdapat beberapa
hal yang dapat disarankan antara lain:
1.
Dalam usaha meningkatkan kepuasan kerja karyawan unit produksi PT.
X, maka manajemen unit produksi PT. X harus benar-benar memperhatikan
variabel-variabel yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di unit produksi
PT. X. hal ini dapat dilakukan dengan melakukan penelitian secara berkala,
sehingga dengan demikian perusahaan dapat dengan cepat mengantisipasi dan
memperbaiki factor-faktor yang diketahui sebagai penyebab penurunan kepuasan
kerja karyawan unit produksi.
2.
Variabel otonomi dan umpan balik mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan di unit produksi PT. X. Bredasarkan
hal tersebut, maka manajemen unit produksi PT. X perlu lebih memberikan
keleluasaan / kebebasan kepada para karyawan dalam hal merencanakan dan
mengendalikan sendiri pelaksanaan tugasnya, sepanjang sesuai dengan uraian dan
spesifikasi pekerjaan yang dibebankan kepadanya serta tujuan perusahaan
tercapai. Selain itu manajemen unit produksi PT. X, Khususnya para pemimpin,
juga perlu lebih memberikan umpan balik terhadap pelaksanaan pekerjaan yang
telah selesai dilakukan. Hal ini dapat berupa bimbingan, petunjuk, pengarahan,
perhatian, tanggapan dan mungkin juga pujian terhadap pelaksanaan pekerjaan
yang telah dilakukan.
3.
Walaupun variabel-variabel kompensasi financial, kompensasi non
finansial, variasi pekerjaan, identitas tugas dan signifikansi tugas tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan di unit
produksi PT. X, Manajemen unit Produksi PT. X tetap perlu memperhatikan
variabel-variabel tersebut guna tercapainya kepuasan kerja karyawan di unit
produksi PT. X.
4.
Walaupun penelitian ini telah dilakukan seoptimal mungkin, namun
peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih belum dapat dikatakan
sempurna. Untuk melengkapi kekurangan dan kelemahan dalam penelitian ini,
disarankan untuk dilakukan penelitian sejenis
dengan menggunakan alat ukur yang lebih baik, serta dengan mencari variabel-variabel
lain yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan di unit produksi PT. X, seperti
kepemimpinan, kondisi kerja, struktur organisasi perusahaan, kemampuan /
pendidikan karyawan dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto (1998). Prosedur Penelitian. Cetakan kesebelas,
penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.
As’ad, Moh. (1998). Psikologi
Industri. Edisi kelima, liberty, Yogyakarta.
Davis,
K. & Newstrom, J.W. (1996). Perilaku dalam organisasi. Ahli bahasa
Agus Dharma, Edisi kedua, jilid -1, Erlangga, Jakarta.
Dessler, G. (2000). Human
Resource Management. Eighth Edition, Prentice Hall International Inc., USA.
Gomolski, B.C. (1998). Technies
Want More Than Pay. Journal of Computerworld, 11, 49-50.
Jurnal
Manajemen & Bisnis Sriwijaya Vol. 1 No. 2, Oktober 2003 16
Hagemen,
Gisela, (1993). Motivasi untuk Pembinaan Organisasi. Penerbit PT.
Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta.
Hariandja,
M.T.E. (2002). Manajemen SDM: Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian dan
Peningkatan Produktivitas Pegawai. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Jakarta.
Indrawijaya, Adam Ibrahim,
(2000). Perilaku Organisasi. Penerbit Sinar Baru, Bandung.
Mangkunegara,
A.P. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama, Rosda, Bandung.
Meilan
Sugirato, Taher Alhabsy, Al-Musadieq, (2001). Pengaruh Kompensasi dan
Karakteristik pekerjaan terhadap kepuasan kerja. Wacana, Vol. 4 No. 1 Juli
2001, Surabaya
Muhammad
Choiri, Bambang Swasto, Al-Musadieq, (2001). Faktor Individu dan Faktor
Lingkungan sebagai Pembentuk Perilaku Kerja. Wacana, Vol. 1 Juli 2000,
Surabaya.
Mondy, R.W.
& Noe, R.M. (1993). Human Resource Management. Sixth Edition, Allyn
& Bacon Inc, USA.
Nimran, Umar,
(1993). Perilaku Organisasi. Cetakan Pertama, CV. Astramedia, Surabaya
Robbin, Stephen P. (2001). Perilaku Organisasi. Konsep Kontroversi,
Aplikasi. Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 1, Alih bahasa Hadyana Pujaatmaka
Benjamin Molan, PT. Prenhallindo, Jakarta.
Siagian, S.P.
(2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi kesatu, cetakan kedelapan,
Bumi Aksara, Jakarta.
Suwardi, M.
(2002) Pengaruh Kepemimpinan dan Kompensasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai
Dispenda. Tesis MM Unsri.
Thoha, Miftah,
(2001). Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Penerbit PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Umar, Husein,
(1999). Riset Sumber Daya Manusia dalam organisasi. Edisi revisi dan
perluasan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Weldon, D (1999). Money
Still Talks. Journal of Computerworld, 33, 46.
Wexley, K.N. & Yuki, G.A. (1992). Perilaku Organisasi dan
Psikologi Perusahaan. Rineka Cipta, Jakarta.
Winardi, J. (2001). Motivasi
dan pemotivasian dan Manajemen. Edisi 1, cetakan 1, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Comments