Skip to main content

ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM APLIKASI DAPODIK OPERATOR SEKOLAH KECAMATAN CIBUNGBULANG KABUPATEN BOGOR DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG

Sistem Informasi Data Pokok Pendidikan Dasar (Dapodik)  adalah sistem informasi yang  menangani  data sekolah seperti tenaga kependidikan, peserta didik, periodik, sanitasi, rombongan belajar  dan data sarana-prasarana sekolah.  Sistem ini dibangun dalam rangka data yang berkualitas dan data ini  nantinya akan menentukan kebijakan pemerintah pusat dalam menentukan seperti halnya resio tenaga kependidikan, syarat untuk menentukan tunjangan profesi pendidik (TFG), Biaya Operasional Sekolah (BOS) dan masih banyak lagi kebijakan-kebijakan pusat yang nantinya akan melakukan pengambilan  datanya dari aplikasi Dapodik, maka dari itu sataun pendidik harus melakukan Input Data maupun Update data sesuai dengan bukti fisik yang ada kedalam Aplikasi Dapodik untuk mendapatkan data yang akurat cepat, lengkap, valid dan up to date, maka Operator Sekolah berperan penting dalam melakukan pendataan dan sekaligus pengguna dari aplikasi Dapodik tersebut.
               Operator Sekolah / Tenaga Tata Usaha / Tenaga Administrasi, khususnya jenjang Sekolah Dasar masih dianggap masih belum memiliki landasan yang kuat dalam melakukan Tenaga Administrasi, hal ini dikarenakan Sosialisasi tentang Permendiknas yang mengatur tentang tenaga Administrasi Sekolah (TAS) kurang menyeluruh sehingga masih mengangap jika tenaga Administrasi sekolah itu belum memiliki payung hukum, padahal di dalam  peraturan Mendikbud nomor 24 tahun 2008 tentang Standar tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah (TAS) telah ditetapkan mengenai standar minimal yang wajib diikuti oleh sekolah. 
Dengan demikian Tenaga Operator Sekolah saat ini menjadi hal penting dalam melakukan pendataan Dapodik  pada semua jenjang pendidikan Dasar dan Menengah dan sekaligus pengguna Aplikasi Dapodik, dengan demikian Operator Sekolah mempunyai tugas
1.      Operator Sekolah menginput Data kedalam Aplikasi sesuai dengan bukti fisik yang ada sesuai kebutuhan data.
2.      Update Data – data sesuai dengan kondisi reel terbaru seperti sarana prasarana sekolah, kedaan Peserta Didik atau Pendidik Tenaga Kependidikan, Rombongan Belajar dan Pembelajaran
3.      Tidak ada manipulasi data sesuai dengan tindakan yang bisa merugikan atau menguntungkan sekolah
4.      Melakukan Singkron atau pengiriman data sekolah ke server Dapodik dengan menjaga kualitas data dengan mengacu pada Undang-Undang yang berlaku
Dengan ketentuan diatas maka Operator Sekolah di Kecamatan Cibungbulang  harus mempersiapkan Informasi selengkap-lengkapnya untuk menunjang keberhasilan data yang berkualitas dan dapat di pertanggung jawabkan

B.   RUMUSAN MASALAH

Pada setiap penelitian, perlu dirumuskan secara jelas masalah yang akan dijadikan sebagai bahan penelitian guna memperoleh hasil penelitian yang baik. Atas dasar tersebut, dari apa yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah
1.      Operator Sekolah masih belum memahami tentang Aplikasi Dapodik sebagai pusat penentuan kebijakan pemerintah pusat
2.      Operator merasa jenuh dan bosan karena merasa  menghabiskan waktu yang lama untuk memasukkan data
3.      Tidak  ada sistem untuk  backup  data, sehingga jika  ada kesalahan  (error)  terjadi pada sistem atau pada PC/laptop operator maka  data akan hilang
4.      Sering terjadi kesalahan pada Update atau memasukan data
5.      Operator harus hati-hati memasukan nama siswa, tanggal lahir siswa dan ibu kandung,nama siswa, nama PTK dan Nomor Unik Pendidik Tenaga Kependidikan NUPTK  karna sistem akan mengunci pada saat disimpan
6.      Untuk mengedit dan memperbaiki nama siswa, tanggal lahir dan nama ibu kandung, nama PTK dan Nomor Unik Pendidik Tenaga Kependidikan harus melakukan secara online dengan sistem yang berbeda dan melampirkan hasil scand Akte kelahiran, Kartu keluarga yang  bersangkutan
7.      Melakukan singkronisasi untuk mengirim data sekolah ke server dapodikdasmen ke pusat

C.  KERANGKA TEORITIS

Technology Acceptance Model (TAM)

                        Beberapa model penelitian telah dilakukan untuk menganalisis dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi komputer, salah satunya adalah  Technology Acceptance Model (TAM). TAM dikembangkan dari teori psikologis yang menjelaskan tentang perilaku pengguna komputer yang berlandaskan pada kepercayaan (belief), sikap (attitude), keinginan (intention), dan hubungan perilaku pengguna (user behaviour relationship). Tujuan model ini adalah untuk menjelaskan faktor-faktor dari perilaku pengguna terhadap penerimaan penggunaan teknologi.
Model ini menempatkan faktor sikap dari tiap-tiap  perilaku pengguna dengan dua variable, yaitu:
•  Kemudahan penggunaan (ease of use)
•  Kemanfaatan (usefulness)
                        Kedua variabel ini dapat menjelaskan aspek perilakupengguna yang menjelaskan bahwa persepsi pengguna akan menentukan sikapnya dalam penggunaan teknologi tersebut. Model ini secara lebih jelas menggambarkan bahwa penerimaan penggunaan teknologi dipengaruhi oleh kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease of use).
                        Persepsi kemudahan penggunaan memiliki efek kausal  pada kegunaan yang dirasakan. Desain fitur langsung mempengaruhi manfaat yang dirasakan dan persepsi kemudahan penggunaan. Karena fitur desain jatuh ke dalam kategori variabel eksternal dalam paradigma Fishbein, mereka tidak berteori untuk memiliki efek langsung terhadap sikap atau perilaku, bukan mempengaruhi variabel-variabelini hanya langsung melalui manfaat yang dirasakan dan persepsi kemudahan penggunaan.
                        Seiring perkembangan waktu, model TAM telah banyak mengalami modifikasi. Venkatesh dan Davis 1996 telah menyatakan eliminasi variabel sikap terhadap penggunaan (attitude toward using) pada bentuk original TAM. Sertamenurut Jogiyanto (2007) konstruk sikap terhadap penggunaan ini tidak dimasukkan sebab tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap niat perilaku.
            Dengan begitu, alur TAM berubah menjadi persepsi kebermanfaatan (Perceived Usefulness) dan persepsi kemudahan (Perceived Ease Of Use) langsung mempengaruhi niat perilaku untuk menggunakan (Behavioral Intention To Use). Pada akhirnya menunjukan penggunaan nyata dari sistem (Actual System Use). Namun menurut Gahtani dalam Oktavianti (2007) dinyatakan bahwa niat perilaku untuk menggunakan (Behavioral Intention To Use) dan penggunaan nyata dari sistem (Actual System Use) dapat digantikan oleh variabel penerimaan terhadap TI (Acceptance Of IT).
Persepsi Kemudahan Pengguna (Perceived Ease of Use) Kemudahan pengguna (ease of use) didefinisikan sebagai sejauhmana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha (Jogiyanto, 2007). Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kemudahan penggunaan akan mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) seseorang didalam mempelajari komputer. Pengguna TI mempercayai bahwa TI yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya (compatible) sebagai karakteristik kemudahan penggunaan. Davis et al dalam Jogiyanto (2007) memberikan beberapa indikator konstruk kemudahan penggunaan yaitu; (1) Kemudahan untuk dipelajari (easy to learn), (2) Controllable (3) Clear & understable, (4) Flexible, (5) Keterampilan menjadi bertambah (easy to become skillful) (6) Mudah digunakan (easy to use). Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kostruk kemudahan penggunaan mempengaruhi sikap (attitude), minat (behavioral intention) dan penggunaan sesungguhnya (actual usage).
Sikap terhadap Perilaku (Attitude toward Behaviour)Sikap terhadap perilaku (attitude toward behaviour) didefinisikan oleh Davis etal dalam Jogiyanto (2007) sebagai perasaan positif atau negative seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan. Beberapa penelitian menunjukkan sikap (attitude) berpengaruh secara positif terhadap minat perilaku (behavioral intention). Akan tetapi beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa sikap (attitude) tidak berpengaruh signifikan keminat perilaku, sehingga sebagian penelitian tidak memasukkan konstruk sikap di dalam model.

D.   MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN

Dalam setiap penelitian yang dilakukan tentu mempunyai sasaran yang hendak dicapai, dengan kata lain apa yang menjadi tujuan dari penelitian yang dilaksanakan. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui tingkat  penerimaan pengguna Sistem Informasi Dapodik
2.      Untuk  melihat  pengaruh  faktor  kemudahan (Perceived Ease of Use)  dan  manfaat (Perceived Usefulness)  terhadap  penerimaan
3.      Untuk menguji faktor mana yang lebih dominan berpengaruh terhadap  penerimaan Pengguna Sistem Informasi Dapodik
4.      Untuk memahami gambaran umum aplikasi dapodik satuan pendidikan dan implementasinya
5.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penghambat proses pendataan dalam Aplikasi Dapodik
6.        kemudahan (perceived ease of use) dan manfaat (perceived usefulness)  yang ada pada sistem dengan menggunakan metode  Technology  Acceptance Model  (TAM).

E.    KEGUNAAN PENELITIAN

1.    Manfaat teoritis penelitian ini yaitu untuk memberikan sumbangan pendekatan TAM dalam pendekatan
2.    Manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk memudahkan dalam penilaian
3.    Manfaat kebijakan yaitu agar metode TAM mampu menjadi alat pendukung dalam penelitian ini.

F.    RUANG LINGKUP DAN KETERBATASAN PENELITIAN

Ruang lingkup dalam penelitian ini menjelaskan dan menerapkan metode TAM sebagai metode yang sederhana dalam  sebuah penelitian antara lain:
a.    Sistem pendukung keputusan untuk mengetahui seberapa besar Operator Sekolah untuk mengetahui tentang Aplikasi Dapodik.
b.    Data-data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data yang bersumber dari Satuan pendidikan sesuai dengan prangkat-perangkat yang dibutuhkan dan menunjang dalam kegiatan penelitian




G.   DEFINISI ISTILAH ATAU DEFINISI OPERSIONAL

1.
Kriteria
:
Ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu.
2.
Sub Kriteria
:
Ukuran yang menjadi dasar penilaian atau penetapan sesuatu dalam setiap kriteria.
3
Alternatif
:
Pilihan di antara dua atau beberapa kemungkinan yang menjadi kandidat dalam proses pengambilan keputusan.





          H.   METODE PENILITIAN
1.    Desaign Penelitian
Desaign penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif menurut Nurul Zuriah (2006:47) adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat- sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam penelitian ini penulis mendeskripsikan tentang impementasi aplikasi dapodik pada satuan pendidikan
2.    Instrumen Penelitian
Adapun Instrumen penelitian dalam hal ini adalah informan menurut Murni dalam Normawati (2013:33) yaitu sebahagian dari populasi yang merupakan anggota populasi yang dapat ditemui dan mau berpartisipasi dalam penelitian. Dalam Penelitian ini, peneliti menentukan informan dengan menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu pengambilan sampel sumber data secara sengaja dan dengan pertimbangan tertentu. Penentuan berdasarkan anggapan bahwa orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan atau mungkin dia sebagai orang yang kompeten sehingga akan memudahkan peneliti menelusuri objek/situasi sosial yang akan diteliti (Hendarso dalam Suyanto, 2005:171-172). Atas dasar itulah, maka peneliti menggunakan informan guna penelitian ini yang terdiri dari:
1.  Ketua Gugus 3 Leuweungkolot Kecamatan Cibungbulang
2.  Kepala Sekolah berjumlah 7 orang
3.  Operator Sekolah yang terdapat diwilayah Kecamatan Cibungbulang yang berjumlah 43 orang
4.  Operator Kecamatan (OPK) berjumlah 2 orang
5.  Guru dan siswa di satuan pendidikan
Untuk lebih menambah data yang akan diolah, maka peneliti juga mengambil informan tambahan dengan teknik Accidental sampling yaitu penarikan sampel secara kebetulan bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2010:126).
Adapun yang dijadikan informan tambahan dalam hal ini adalah beberapa Operator Sekolah  yang ada di luar wilayah gugus 3 Leuweungkolot sebelum dan setelah adanya penerapan aplikasi dapodik di satuan pendidikan yang diupayakan sampel yang diambil representative mewakili populasi.

3.    Pengumpulan Data
3.1   Teknik pengumpulan data primer yaitu data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian langsung ke lokasi penelitian untuk mencari data-data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Teknik ini dilakukan melalui:
a.   Metode Interview (Wawancara) yaitu dengan cara wawancara mendalam untuk memperoleh data yang lengkap dan mendalam dari informan dengan menggunakan alat bantu seperti tape recorder dan pedoman wawancara yang telah disiapkan. Metode ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung dan terbuka kepada informan atau pihak yang berhubungan dan memiliki relevansi terhadap masalah yang berhubungan dengan penelitian (Burhan Mungin, 2007:108).
b. Metode Observasi yang menurut Sugiyono dalam Sutrisno (2009:203) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, tersusun dari proses biologis dan psikologis, yang terpenting diantaranya adalah pengamatan dan ingatan. Ini dilakukan  pengamatan dalam pelaksanaan penggunaan Aplikasi Dapodik rangka mengetahui kemudahan maupun kesulitan. Dalam perbandingan pada keadaan versi – versi sebelumnya sebelum dan setelah adanya penerapan aplikasi dapodik versi terbaru2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder

3.2   Teknik Pengumpulan Data Sekunder merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulanan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Teknik pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan menggunakan instrument sebagai berikut:
a.  Studi Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian atau sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian.
b.  Studi Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah serta pendapat para ahli yang berkompetensi serta memiliki relevansi dengan masalah yang akan diteliti (Suyanto, 2005:55-56).

4.    Metode Analisa Data
          Metode Analisa data dalam penelitian ini adalah teknik analisa data kualitatif. Menurut Maleong dalam Normawaty (2013:35), teknik analisa kualitatif dilakukan dengan menyajikan data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang terkumpul, menyusunnya dalam satu satuan yang kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya dan memeriksa keabsahan dan serta menafsirkannya dengan analisis dengan kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat kesimpulan penelitian.
          Karena Peneliti menggunakan penelitian kualitatif, maka analisa data dilakukan pada waktu melakukan pengumpulan data dan setelah pengumpulan data selesai, kemudian data tersebut akan dianalisa secara cermat dan diteliti sebelum disajikan dalam bentuk laporan yang utuh (Sugiyono, 1994:24)
Dalam prosesnya, analisis data dalam penelitian ini menggunakan model interaktif yang telah dikembangkan oleh Miles & Huberman seperti yang dikutip oleh Normawaty (2012:36), yaitu selama proses pengumpulan data dilakukan tiga kegiatan penting, diantaranya; reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) dan verifikasi (Verification). Pada prosesnya peneliti akan melakukan kegiatan berulang-ulang secara terus-menerus. Ketiga hal utama tersebut merupakan sesuatu yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data. Ketiga kegiatan diatas dapat diuraikan sebagai berikut:
4.1    Reduksi data (Data Reduction)
Selama proses pengumpulan data dari berbagai sumber, tentunya akan sangat banyak data yang didapatkan oleh peneliti. Semakin lama peneliti berada dilapangan, maka data yang didapatkan akan semakin kompleks dan rumit, sehingga apabila tidak segera diolah akan dapat menyulitkan peneliti, oleh karena itu proses analisis data pada tahap ini juga harus dilakukan. Untuk memperjelas data yang didapatkan dan mempermudah peneliti dalam pengumpulan data selanjutnya, maka dilakukan reduksi data.
4.2  Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilih, pemusatan perhatian pada penyerdehanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan yang muncul dilapangan. Reduksi data berlangsung selama proses pengumpulan data masih berlangsung, pada tahap ini juga akan berlangsung kegiatan pengkodean, meringkas dan membuat partisi (bagian-bagian). Proses transformasi ini berlanjut terus sampai laporan akhir penelitian tersusun lengkap (Miles & Huberman dalam Normawaty, 2013:37).
4.3. Penyajian data (Data Display)
Secara sederhana penyajian data dapat diartikan sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Pada penelitian ini, penyajian data yang peneliti lakukan adalah bentuk teks narasi, hal ini seperti yang dikatakan oleh Miles & Huberman dalam Supriadi (2012:34), “the most freguent from display data for qualitative research data ini the past has been narrative text” (yang paling sering digunakan untuk penyajian data kualitatif pada masa yang lalu adalah bentuk teks naratif). Selain itu penyajian data dalam bentuk bagan dan jejaring juga dilakukan pada penelitian ini.

5.    Lokasi dan Jadwal penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di wilayah Kecamatan Cibungbulang Jadwal direncanakan akan berlangsung selama satu bulan dengan waktu pengambilan data primer kurang lebih dua minggu.

I.      SISTIMATIKA PENULIS
Susunan penulisan penelitian ini berdasarkan pengelompokan pokok-pokok pikiran ang tercantum dalam bab-bab sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini akan membahas tentang latar belakang masalah, fokus, rumusan masalah, ujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II KERANGKA TEORI
Bab ini akan mengungkapkan landasan-landasan teori yang digunakan dan menjadi acuan bagi penulis dalam menyusun skripsi. Selain itu diuraikan pula mengenai buku-buku yang relevan dan berhubungan untuk pembahasan masalah yang dikaji dalam skripsi ini.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan kegiatan serta cara-cara yang penulis tempuh dalam melakukan penelitian guna mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji.
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan hal-hal yang berhubungan dengan seluruh hasil penelitian yang diperoleh penulis. Di dalamnya berisi tentang analisis dan pemecahan masalah yang dikaji dalam skripsi ini.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan dikemukakan kesimpulan dari penelitian yang telah dilaksanakan beserta saran untuk masalah dalam penelitian ini.

J.    DAFTAR RUJUKAN
Kepmendiknas. 2011. Panduan Pengelolaan dan Pemanfaatan Dapodik.
[2] Davis F.D, Bagozzi Richard P dan Warshaw Paul R. 1989. ”User Acceptance of Computer Technology : A Comparison of Two Theoritical Model.” Management Science. August 1989
[3][4] Sugiyono,  Metode Penelitian Bisnis,  Bandung: Alfabeta, 2007
[5] Tony Wijaya. Analisis Multivariat Tehnik Olah Data Untuk Skripsi, Tesis dan Disertasi Menggunakan SPSS. Univ Atmajaya Jogja. 2010.

K.   LAMPIRAN



Comments

Unknown said…
Gan minta filenya dong, buat referensi tugas kuliah saya
@muliadisagala@11@gmail.com
Unknown said…
Bos kirim dong filenya, untuk lengkapi tesis saya ke agammajid818@gmail.com
Wex said…
Boleh minta filenya? Ke email do_dox.file@yahoo.com.
Semoga jadi berkah ilmunya

Popular posts from this blog

Contoh Format Surat Kesalahan Nama Pada Raport dengan Ijazah

hai sob, pada postingan kali ini saya ingin membagikan contoh surat keslahan nama pada raport dengan ijazah PEMERINTAH KABUPATEN _____ UPT PENDIDIKAN ____ KEC. _________ SEKOLAH DASAR NEGERI ________ Alamat : Jl ____________________________________ “Terakreditasi : A” E-mail : _______________   SURAT KETERANGAN NOMOR : 421.1/122/SD/04/2016 Yang bertanda tangan dibawah ini, Kepala Sekolah SD N ..................................menerangkan bahwa : Nama Siswa                             : _________________________ No Induk Siswa                       : _________________________ Tempat dan Tanggal lahir        : _________________________ Nama Orang Tua     ...

PROGRAM KERJA SENI MUSIK ANGGKLUNG

PROGRAM KERJA SENI MUSIK ANGGKLUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Pemikiran kreatifitas adalah bentuk luapan rasa atau jiwa yang dimiliki manusia. Kreatifitas ini adalah hasil dari suatu eksplorasi rasa akan momentum atau pengalaman individu seseorang. Olah rasa ini kemudian mengasah kepekaan manusia terhadap lingkungan dan dirinya. Kritik social, politik dan budaya adalah sebagian dari perwujudannya. Akan tetapi hakekat kreatifitas ini adalah sebuah anugrah sang pencipta yaitu daya cipta, sehingga selayaknyalah apabila kreatifitas kemudian dijadikan pula sebagai perwujudan rasa syukur manusia kepada sang pencipta. Sejalan dengan pemikiran tersebut, perlu ditingkatkan intensitas pembinaan kegiatan kesiswaan melalui ekstrakurikuler sebagai aktualisasi dan optimasi dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh siswa dari proses pembelajaran dalam berbagai mata pelajaran atau bidang studi. Proses kreatif atau inovasi merupakan sebuah kemampuan manusia untuk berke...

Buku Mata Pelajaran SMK

  Buku Elektronik Platform digital berisi buku pendidikan dalam berbagai format (pdf, audio, dan interaktif) untuk mendukung siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar. C1. Muatan Nasional 💁Pend idikan Agama Dan Budi Pekerti 💁 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan   💁 Bahasa Indonesia 💁 Matematika   💁 Sejarah Indonesia  💁Bahasa Inggris 💁 Seni Budaya 💁Pendidikan Jasmani dan  olahraga  C2. 💁Simulasi dan Komunikasi Digital 💁Ekonomi Bisnis  💁Administrasi Umum 💁IPA 💁Etika Profesi