Abstract : This study aims to analyze the
use of Dapodik ( Jardiknas school zone ) by junior high school students in the
city of Palembang . The data used are primary data using questionnaires . The
method used is descriptive method of quantitative sampling techniques in this
study using non- probability sampling technique . The survey was conducted by
interview and gave questionnaires to students in junior predetermined . The
model used to explain the acceptance of Dapodik is a model of TAM (
Technological Acceptance Model ) in determining the number of factors influence
their decision about how and when to use the system , particularly in terms of
: usefullnes ( Usefulness ) and ease of use ( Ease of use ) . Tests carried out
using multiple linear regression techniques and performed with SPSS software
version 17 . The result is expected to contribute positively to the government especially in the application Pustekkom ICT-based learning in schools .
Keywords: Dapodik, Technology Acceptance Model,
Jardiknas
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pemanfaatan Dapodik (Jardiknas zona sekolah) oleh pelajar SMP
di kota Palembang. Data yang
digunakan adalah data primer dengan menggunakan kuesioner. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif teknik pengambilan sample pada penelitian ini menggunakan teknik non
probability sampling. Survey dilakukan dengan
wawancara dan memberikan kuesioner kepada Operator Sekolah-siswi di SMP yang
telah ditentukan sebelumnya. Model yang digunakan untuk menjelaskan penerimaan Dapodik adalah model
TAM (Technological
Acceptance Model) dalam menentukan sejumlah faktor yang mempengaruhi
keputusan mereka tentang bagaimana dan kapan akan menggunakan sistem tersebut,
khususnya dalam hal : usefullnes (Kebermanfaatan) dan ease
of use (Kemudahan penggunaan). Pengujian dilakukan
dengan menggunakan teknik Regresi Linier berganda dan dilakukan dengan
perangkat SPSS versi 17. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pemerintah
khususnya Pustekkom dalam penerapan pembelajaran berbasis TIK di
Sekolah.
Kata kunci: Dapodik, Technology Acceptance Model, Jardiknas
1.
PENDAHULUAN
Jejaring
Pendidikan Nasional (Jardiknas) adalah program pengembangan infrastruktur
jaringan online skala nasional (National Wide Area Network) yang
dibangun oleh Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) Pemerintah Republik
Indonesia untuk menghubungkan antar institusi dan komunitas pendidikan di Indonesia. Jardiknas adalah salah satu
program strategis pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk
dunia pendidikan di Indonesia. Dengan adanya
infrastruktur jaringan online jardiknas diharapkan dapat
mempercepat pengembangan integrasi TIK pada program pemerintah sektor
pendidikan untuk kemajuan pendidikan Indonesia saat ini dan di masa depan.
Aplikasi Dapodik di kota Palembang , tidak diadopsi semua sekolah yang ada
baik itu sekolah negeri dan sekolah swasta, baik sekolah umum dan sekolah
kejuruan. Pada penelitian ini peneliti hanya menganalisis pemanfaatan Jardiknas
Zona Sekolah (Dapodik) yang diterima oleh
sekolah Menengah Pertama khususnya sekolah negeri, informasi awal yang
diperoleh adalah enam sekolah, yaitu SMP N 3 kamboja
Palembang, SMP N 38 Bukit Sangkal Kalidoni, SMP N 42 gotong royong sungai buah, SMP N 44 Panca
Usaha Palembang SMP N 50 Ramakasih
dan SMP N 8 Urip
Sumoharjo Palembang. Namun setelah
diadakan penelusuran terhadap keenam sekolah tersebut hanya dua sekolah yang Operator
Sekolahnya dapat memanfaatkan scoolnet tersebut yaitu SMP Negeri 3 dan SMP
Negeri 50 dan itupun sekolah belum
memiliki komputer yang cukup untuk memenuhi kebutuhan semua Operator Sekolah dalam mengakses jaringan Dapodik,
sekolah hanya memiliki beberapa komputer yang di pasang di perpustakaan dan Operator
Sekolah harus rela bergantian untuk menggunakannya.
Pemanfaatan Dapodik oleh Operator Sekolah disekolah sebagaimana di atur dalam buku panduan
pengelolaan dan pemanfaatan Dapodik yang dikeluarkan oleh Pusat
Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (PUSTEKOMDIK) Kementrian
Pendidikan Nasional, yaitu; pemanfaatan Dapodik oleh Operator Sekolah
meliputi, 1) mencari pranala informasi dan referensi tugas yang diberikan oleh
guru, 2) mengunduh teks, grafis, animasi, audio, atau video yang berkaitan
dengan materi pembelajaran,3) mengunggah laporan karya ilmiah ke blog/web Operator
Sekolah, 4) berkomunikasi melalui e-mail; dan 5) berkolaborasi dengan Operator
Sekolah lain melalui mailing-list (milis)[1].
Dari
pendahuluan diatas, peneliti tertarik untuk menganalisa sejauh
mana Operator Sekolah-siswi di SMP memanfaatkan Aplikasi
Dapodik yang telah dilaksanakan oleh pemerintah dengan menerapkan model TAM (Technological Acceptance Model) dalam
menentukan sejumlah faktor yang mempengaruhi
keputusan mereka tentang bagaimana dan
kapan akan menggunakan sistem tersebut, khususnya dalam hal : usefullnes
(pengguna yakin dengan memanfaatkan program tersebut dapat meningkatkan kinerjanya)
dan ease of use (pengguna
yakin bahwa sistem tersebut mudah digunakan)[2].
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Apakah faktor dalam Technology
Acceptance Model (TAM) yaitu Kemanfaatan
(usefulness) Aplikasi
Dapodik berpengaruh
terhadap implementasi Aplikasi Dapodik
oleh pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri
di kota Palembang
2. Apakah faktor dalam Technology
Acceptance Model (TAM) yaitu Kemudahan
(Ease Of Use)) Aplikasi Dapodik berpengaruh terhadap implementasi Aplikasi Dapodik oleh pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri
di kota Palembang.
2.
METODOLOGI
PENELITIAN
2.1 Bentuk Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Nawawi (2003 : 64)
metode deskriptif yaitu metode-metode
penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian
dilakukan, kemudian menggambarkan
fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interprestasi yang rasional dan
akurat. Oleh karena itu penelitian
ini akan menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan
keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang ada dan mencoba menganalisis kebenarannya berdasarkan
data yang diperoleh.
2.2 Populasi dan Sampel
Yang
menjadi obyek penelitian ini adalah pemanfaatan Dapodik oleh Operator Sekolah SMP di kota Palembang, sementara yang menjadi
subyek penelitian ini adalah Operator Sekolah-Operator Sekolah yang berkunjung
ke perpustakaan dan laboratorium komputer.
Sampel penelitian diambil
secara purposive sampling yaitu teknik sampling yang digunakan peneliti
karena adanya pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampel
diambil dari 120 orang Operator Sekolah. Dengan rincian 70 orang Operator
Sekolah Gugus 02 Cibatok
Sebanyak 10
Negeri 3 dan 50 orang Operator Sekolah dari SMP negeri 50, Penentuan sampel
tersebut berdasarkan pada masukan yang diberikan oleh kepala sekolah sebagai
pamong yang menjadi narasumber utama dalam penelitian ini.
2.3 Variabel penelitian
Variabel merupakan objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian (Arikunto, 2002 :96). Variabel penelitian merupakan
atribut-atribut yang mempengaruhi implementasi Aplikasi Dapodik oleh Operator
Sekolah dalam memenuhi kebutuhan akan
informasi, variable dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel
Bebas (X), yaitu dimensi
a. Kemanfaatan
(Usefulness)
b. Kemudahan
(Ease of Use)
2. Variabel Terikat (Y), yaitu dimensi
Implementasi Aplikasi Dapodik
2.4 Teknik
Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data primer, yaitu data yang diperoleh dengan melakukan
penelitian secara langsung ke lokasi penelitian sesuai dengan masalah
yang diteliti. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara :
a.
Wawancara
(Interview) adalah metode pengumpulan data secara lisan dengan melakukan wawancara langsung kepada
pihak-pihak yang berwenang di dalam
organisasi tersebut.
b.
Kuesioner
(questionaire) adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara memberikan
daftar pertanyaan atau angket yang telah disediakan untuk responden. Kuesioner yang diberikan kepada responden adalah tertutup
dalam artian mengharapkan pertanyaan singkat atau memilih pilihan jawaban yang tersedia.
c.
Observasi (observation) adalah pengamatan
langsung pada suatu objek yang akan diteliti untuk mendapatkan gambaran yanng
tepat mengenai objek peneliti.
Teknik
pengumpulan data skunder yaitu pengumpulan data dan informasi yang diperlukann
/ peroleh melalui catatan-catatan tertulis lainnya yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti.
a.
Penelitian kepustakaan (library research) adalah dengan mengumpulkan buku-buku, karya ilmiah, makalah yang
memiliki relevansi dengan masalah
yang diteliti
2.5
Teknik
Analisa Data
Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan SPPS versi
17.0 karena program ini memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi
serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis menggunakan menu-menu
deskriptif dan kotak-kotak dialog sederhana sehingga mudah dipahami cara
pengoperasiannya (Sugianto, 2007: 1).
Penelitian ini menggunakan Skala
Likert sebagai pedoman penafsiran. Skala Likert dalam menafsirkan data relatife
mudah. Nilai skor yang lebih tinggi menunjukkan sikap yang lebih tinggi taraf
atau intensitasnya dibanding dengan Nilai skor yang lebih rendah(Nasution,
2000: 63).
Teknik Analisa Data yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan Teknik Regresi Linier Berganda.
3.
HASIL
Uji Validitas dan uji Reliabilitas. Pengujian validitas tiap butir digunakan teknik analisis item,
yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah
tiap skor butir. Dalam hal analisis item ini, menyatakan”teknik korelasi untuk
menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan teknik yang paling
banyak digunakan”, selanjutnya dalam memberikan interprestasi terhadap
koefisien korelasi, Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah
kalau r ≥ 0.3”. jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari
0.3 maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan tidak Valid[3].
Tabel 1. Uji Validitas
Instrumen
|
Konstruk
|
Item
|
Corrected Item-Total
Correlation
|
|
Implementasi Aplikasi Dapodik
|
Y1
|
0.331*
|
|
Y2
|
0.295
|
|
|
Y3
|
0.450*
|
|
|
Usefulness
|
u1
|
0.562*
|
|
u2
|
0.358*
|
|
|
u3
|
0.459*
|
|
|
u4
|
0.284
|
|
|
Ease of use
|
e1
|
0.601*
|
|
e2
|
0.441*
|
|
|
e3
|
0.487*
|
|
|
e4
|
0.493*
|
|
|
e5
|
0.493*
|
|
|
e6
|
0.495*
|
|
|
r tabel = 0.195
|
||
Keterangan : * dinyatakan
Valid
Sumber: Data Primer
diolah, 2013
Berdasarkan Tabel 1 di atas, dapat
ditunjukkan bahwa butir pertanyaan (item) pada konstruk Implementasi(Y2), konstruk Usefulness(U4)
adalah tidak valid. Jika nilai item to total correlation yang kurang
dari 0,50, item tersebut dapat dipertahankan jika dieliminasi justru menurunkan cronbach’s alpha[4]. Sehingga data yang
dihasilkan dapat dianalisis lebih lanjut.
Sedangkan Uji Reliabilitas dilakukan
untuk mengukur apakah instrumen yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan
(error). Dengan bantuan program SPSS 17.0 nilai koefisien Cronbach
Alpha dapat dilihat. Nilai koefisien Cronbach Alpha untuk
masing-masing konstruk ditampilkan sebagai berikut:
Tabel 2. Cronbach’s Alpha Untuk Masing-Masing Konstruk
|
Konstruk
|
Cronbach’s Alpha
|
|
Usefulness
|
0.792*
|
|
Ease of Use
|
0.747*
|
|
Implementasi
Aplikasi Dapodik
|
0.735*
|
Berdasarkan hasil yang ditampilkan pada Tabel di atas bila nilai
koefisien Cronbach Alpha untuk konstruk lebih dari 0,5 maka dapat
dikatakan instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengukur konstruk tersebut
dapat dikatakan acceptable karena
memenuhi syarat lebih besar atau sama dengan 0,50.
Deskripsi Objek Penelitian. Dari hasil pendataan terdapat 120 Operator Sekolah yang menggunakan/memanfaatkan Dapodik pada 2 (dua) Sekolah yang menjadi objek penelitian.
Questioner penelitian ini di edarkan sebanyak 2 tahap, pada tahap pertama Dari
jumlah tersebut, kuesioner yang kembali hanya sebanyak 74 kuesioner, sedangkan kuesioner yang dapat diolah
hanya sebanyak 50 kuesioner. Pada tahap kedua dilakukan kembali penyebaran
questioner karena jumlah questioner yang dapat diolah pada tahap pertama
dianggap belum mewakili seluruh sampel, Berikut perhitungan analisis data
kuesioner:
Tabel 3. Hasil Perhitungan analisis data
kuesioner
|
Jumlah kuesioner
beredar 40 eks
|
|
|
Kuesioner cacat
|
3
eks
|
|
Jumlah Kuesioner yang
dapat diolah 117
eks
|
|
Dengan demikian respon rate pengembalian kuesioner
adalah sebesar 97% (117/120)
Hasil
Pengujian Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4. disajikan nilai rata-rata (mean),
standar deviasi, varian, maksimum, range,
kurtosis dan skewness dapat dilihat pada hasil pengolahan data kuesioner
menggunakan software SPSS for Windows versi 17.0 untuk masing-masing karakteristik umum dari responden
Tabel
4. Hasil Perhitungan analisis data
kuesioner
Crosstabulation
Alasan
Pemanfaatan Dapodik berdasarkan Pemotivasinya. Alasan
mengapa responden lebih sering menggunakan/memanfaatkan Dapodik, begitu juga
halnya dengan orang yang memotivasi atau menganjurkan untuk
menggunakan/memanfaatkan Dapodik
tersebut digambarkan pada tabel 5.
Tabel 5. Crosstabulation Alasan
Pemanfaatan Dapodik berdasarkan
Pemotivasinya .

Tabel 5.
menunjukkan sebanyak 37 responden atau
sebesar 31.6% menyatakan bahwa pemotivasi dominan mereka untuk
menggunakan/memanfaatkan Dapodik adalah para guru. Adapun alasan pemanfaatan
dalam rangka menyelesaikan tugas dari guru sebanyak 85 responden (72.6%).
Deskripsi
variabel hasil penelitian memaparkan kondisi respon responden dalam memberikan
tanggapan pada kuesioner yang diberikan. Untuk mendapatkan kecenderungan
jawaban responden terhadap jawaban masing-masing variabel akan didasarkan pada
rentang skor jawaban sebagaimana pada lampiran. Jika dimasukkan dalam rentang
kategori skor, rata-rata tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut.
Skor minimal = 1
Skor maksimal = 6
Rentang kategori skor diperoleh sebagai berikut :
1,00 – 2.09 = sangat buruk
2.10 – 3.09 = buruk
3.10 – 4.09 = sedang
4.10 – 5.09 = baik
5.10 – 6.00 = sangat baik
Berikut paparan deskripsi hasil penelitian.
Deskripsi variabel yang didasarkan
pada jawaban responden mengenai ketujuh variabel penelitian menunjukkan
diperolehnya penilaian yang baik mengenai variabel-variabel penelitian ini
yaitu mengenai: usefulness, ease of use, maupun implementasi Aplikasi
Dapodik. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya observed variable yang
memiliki rata-rata baik antara 4.10 – 5.09. Dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 5. Deskripsi
Variabel

Uji Multikolinieritas untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinieritas [5] pertama adalah dengan melihat nilai R2 yang
dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris tinggi, tetapi secara
individual variable bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variable
terikat. Kedua menganalisis korelasi antar variable bebas. Jika antar variable
bebas ada korelasi yang cukup tinggi (diatas 0,90) maka hal ini merupakan
indikasi adanya multikolinieritas. Ketiga adalah dengan melihat dari VIF, jika
VIF < 10 maka tingkat kolinieritas dapat ditoleransi. Keempat dengan melihat
nilai Eigen Value sejumlah satu atau lebih, variable bebas yang mendekati nol
memberikan petunjuk adanya multikolinieritas.
Tabel 6. Coefficients Hasil uji
Multikolinieritas

Dari tabel diatas berdasarkan nilai
VIF diketahui nilai VIF sebesar 1,175 yang berarti < 10. Dengan demikian
dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas. Tabel dibawah menunjukkan nilai Eigen Value
sebesar 2,973 berada jauh diatas 0, ini menunjukkan tidak ada pengeluaran
variable bebas.
Analisis statistik yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu regresi linier berganda. Analisis ini digunakan
unutk mengetahui besarnya pengaruh variabel-variabel bebas (independent) yaitu
Kebermanfaatan (X1), kemudahan (X2terhadap variabel terikat (dependent) yaitu
Implementasi Aplikasi Dapodik (Y).
Dari
hasil analisis regresi, dapat dilihat
pada output moddel summary dan disajikan sebagai berikut:
Tabel
7. Model
Summary

Tabel 7 menunjukkan bahwa nilai
koefisien korelasi berganda (R) adalah sebesar 0,323. Hal ini menunjukkan
hubungan yang sangat rendah antara usefulness
dan ease of use terhadap implementasi Aplikasi Dapodik.
Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan
untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen (X1,
X2,……Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y).
Koefisien ini menunjukkan seberapa besar prosentase variasi variabel independen
yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. R2
sama dengan 0, maka tidak ada sedikitpun prosentase sumbangan pengaruh yang
diberikan variabel independen terhadap variabel dependen, atau variasi variabel
independen yang digunakan dalam model tidak menjelaskan sedikitpun variasi
variabel dependen. Sebaliknya R2 sama dengan 1, maka prosentase
sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel
dependen adalah sempurna, atau variasi variabel independen yang digunakan dalam
model menjelaskan 100% variasi variabel dependen.
Berdasarkan
tabel 7. diperoleh angka R2
(R Square) sebesar 0,104 atau 10,4% Atau variasi variabel independen
yang digunakan dalam model TAM (Usefulness
dan ease of use) mampu menjelaskan
sebesar 10,4% variasi variabel dependen (Implementasi Aplikasi Dapodik).
Sedangkan sisanya sebesar 89,6% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
Adjusted R Square adalah nilai R
Square yang telah disesuaikan, nilai ini selalu lebih kecil dari R Square dan
angka ini bisa memiliki harga negatif. Menurut Santoso (2001) bahwa untuk
regresi dengan lebih dari dua variabel bebas digunakan Adjusted R2
sebagai koefisien determinasi.
Pembuktian Hipotesis Pertama (Uji F). uji F. untuk mengetahui
ada pengaruh dapat diketahui dengan melihat dari level of significant α = 0.05. jika nilai signifikansi lebih kecil
dari 0.05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Oleh karena tingkat signifikansi uji
F sebesar 0.002 ( p < 0.05) berarti variabel Kemudahan dan kemanfaatan
secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Implementasi Aplikasi
Dapodik. Dari hasil tersebut maka Ho
ditolak dan berarti Ha diterima
Pengujian
Secara Parsial (Uji t)
a)
Nilai
thitung variabel
Kebermanfaatan sebesar -8.25 dengan tingkat signifikansi 0,411( p > 0.05)
berarti tidak terdapat pengaruh yang signnifikan antara variabel kebermanfaatan
terhadap Implementasi Aplikasi Dapodik.
b)
Nilai
thitung variabel kemudahan sebesar 3.589 dengan tingkat signifikansi
0.000 ( p< 0.05) berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel
kemudahan terhadap Implementasi Aplikasi Dapodik.
Berdasarkan nilai betha dapat
diketahui bahwa variabel yang berpengaruh dominan pada Implementasi Aplikasi
Dapodik adalah kemudahan karena mempunyai nilai betha lebih besar dibandingkan
dengan variabel kebermanfaatan.
4.
SIMPULAN
Penelitian ini dilakukan
di SMP negeri yang menerima bantuan Aplikasi Dapodik. Berdasarkan hasil
penelitian sementara, pada hasil pengukuran kuesioner tentang deskripsi
responden didapat bahwa Gambaran karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa pemanfaatan internet lebih
didominasi oleh pelajar perempuan yaitu sebanyak 72 responden atau sebesar 61,5%
Sedangkan Alasan mengapa responden lebih sering menggunakan/memanfaatkan Dapodik,
begitu juga halnya dengan orang yang memotivasi atau menganjurkan untuk
menggunakan/memanfaatkan Dapodik
tersebut menunjukkan sebanyak 37 responden atau sebesar 31.6% menyatakan bahwa pemotivasi
dominan mereka untuk menggunakan/memanfaatkan Dapodik adalah para guru. Adapun
alasan pemanfaatan dalam rangka menyelesaikan tugas dari guru sebanyak 85
responden (72.6%).
Deskripsi variabel yang didasarkan
pada jawaban responden mengenai ketujuh variabel penelitian menunjukkan
diperolehnya penilaian yang baik mengenai variabel-variabel penelitian ini
yaitu mengenai: usefulness, ease of use, maupun implementasi Aplikasi
Dapodik. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya observed variable yang
memiliki rata-rata baik antara 4.10 – 5.09.
Berdasarkan hasil pengukuran uji
reliabilitas didapat bahwa nilai koefisien Cronbach Alpha untuk seluruh
konstruk lebih dari 0,5 maka dapat dikatakan instrumen-instrumen yang digunakan
untuk mengukur konstruk tersebut dapat dikatakan acceptable karena memenuhi syarat lebih besar atau sama dengan
0,50.
Dari hasil pengujian asumsi klasik dengan
menggunakan uji multikolinieritas
didapat nilai Eigen Value sebesar
2,973 berada jauh diatas 0, ini menunjukkan tidak ada pengeluaran variable
bebas.
Pada uji Heterokedastisitas grafik Plot antara
nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan dengan residualnya (SRESID)
menunjukkan sebaran titik yang acak baik diatas maupun dibawah angka 0 dari
sumbu Y dapat disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas dalam model regresi
ini.
Pada
uji Normalitas Output histogram menunjukkan pola distribusi mendekati normal,
penyebaran titik-titik disekitar garis diagonal, dan mengikuti arah garis
diagonal mengindikasikan model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Hasil pengujian dengan analisis regresi linier berganda
didapat bahwa nilai koefisien korelasi berganda (R) adalah sebesar 0,323. Hal
ini menunjukkan hubungan yang sangat rendah antara usefulness dan ease of use terhadap implementasi Aplikasi Dapodik, kemudian diperoleh angka R2 (R Square)
sebesar 0,104 atau 10,4% Atau variasi variabel independen yang digunakan dalam
model TAM (Usefulness dan ease of use) mampu menjelaskan sebesar
10,4% variasi variabel dependen (Implementasi Aplikasi Dapodik). Sedangkan
sisanya sebesar 89,6% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam model penelitian ini.
Dari seluruh hasil pengujian tersebut dilakukan pembuktian
hipotesis dengan melakukan uji F dan Uji t didapat bahwa tingkat signifikansi uji F sebesar 0.002 ( p < 0.05) berarti
variabel Kemudahan dan kemanfaatan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Implementasi Aplikasi Dapodik. Dari hasil tersebut maka Ho ditolak dan berarti Ha diterima.
Dari hasil pengujian
secara parsial dengan uji t didapat Nilai thitung variabel Kebermanfaatan sebesar -8.25 dengan
tingkat signifikansi 0,411( p > 0.05) berarti tidak terdapat pengaruh yang
signnifikan antara variabel kebermanfaatan terhadap Implementasi Aplikasi
Dapodik. Nilai thitung variabel kemudahan sebesar 3.589 dengan
tingkat signifikansi 0.000 ( p< 0.05) berarti ada pengaruh yang signifikan
antara variabel kemudahan terhadap Implementasi Aplikasi Dapodik.
DAFTAR RUJUKAN
[1] Kepmendiknas. 2011. Panduan Pengelolaan dan
Pemanfaatan Dapodik.
[2] Davis F.D, Bagozzi Richard P dan Warshaw Paul R. 1989. ”User Acceptance of Computer Technology : A Comparison of Two Theoritical Model.” Management Science.
August 1989
[3][4] Sugiyono, Metode Penelitian
Bisnis, Bandung: Alfabeta, 2007
[5] Tony Wijaya. Analisis Multivariat Tehnik Olah Data Untuk Skripsi, Tesis dan Disertasi
Menggunakan SPSS. Univ Atmajaya Jogja. 2010.
Comments