Skip to main content

APLIKASI TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) DENGAN MEMPERTIMBANGKAN GENDER PADA PERILAKU PENGGUNAAN INTERNET

The purpose of this paper  is to test gender as moderating variable in technology acceptance model (TAM).  TAM describe that  perceived usefulness and perceived ease of use are an important antecedence to explain behavior intention to use internet. Perceived usefulness is the degree to which a person believes that using a particular system would enhance his or her job performance. Perceived ease of use is the degree to which a person believes that using a particular system would be free of effort. This paper consist of two studies. Study 1: data were collected from employees and study 2: data were collected from private universities students. The results is supported that gender as moderating variable.

PENDAHULUAN
           Penggunaan internet di Indonesia mengalami perkembangan pesat, terutama di kalangan dunia akademik dan praktek bisnis. Fenomena penggunaan internet di Indonesia dapat dipotret dengan technology acceptance model (TAM). Di luar negeri penelitian dengan TAM telah banyak dilakukan di antaranya Davis (1989, 1993), Davis et al. (1989), Adam et al. (1992), Szajna (1994), Chin dan Todd (1995), Davis dan Venkatesh (1996), Gefen dan Straub (1997), Igbaria et al. (1997), Venkatesh dan Morris (2000) dan lain-lain. Teori tersebut menjelaskan bahwa minat berperilaku menggunakan teknologi informasi dipengaruhi oleh persepsi manfaat dan kemudahan menggunakan teknologi tersebut 

         Dalam konteks penggunaan internet mahasiswa di Yogyakarta yang dilakukan Sanjaya (2005), TAM dinilai tidak terlalu mampu menjelaskan fenomena lapangan  dengan kontribusi sebesar 15 % sedangkan sisanya dijelaskan variabel-variabel lain. Sanjaya (2005) menyarankan pentingnya mempertimbangkan variabel gender dalam konteks penggunaan internet.

     Penelitian ini bertujuan mereplikasi teori TAM dengan memasukkan gender sebagai variabel pemoderasian untuk menjelaskan fenomena penggunaan internet. Studi dilakukan pada konteks penggunaan internet oleh mahasiswa dan karyawan dalam dua studi terpisah

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
            TAM merupakan teori yang menjelaskan minat berperilaku menggunakan teknologi informasi. Teori tersebut dikembangkan oleh Davis (1989) dan kemudian digunakan oleh beberapa peneliti lain seperti Adam et al. (1992), Szajna (1994), Chin dan Todd (1995), Davis dan Venkatesh (1996), Gefen dan Straub (1997), Igbaria et al. (1997), Venkatesh dan Morris (2000) dan lain-lain. TAM berbasis pada theory of reasoned action (TRA) yang dikembangkan Fishbein dan Ajzen (1975 dalam Sanjaya, 2005).
TRA merupakan model yang secara luas mengkaji psikologi sosial mengenai perilaku seseorang yang dilakukan secara sadar. Berdasarkan TRA, minat berperilaku berkaitan erat dengan perilaku spesifik individu dan merupakan proses yang dilakukan secara sadar. Sedangkan sikap dan norma subyektif adalah anteseden perilaku tersebut. Sikap merupakan perasaan positif atau negatif tentang target perilaku, sedangkan norma subjektif adalah persepsi seseorang tentang orang lain atau sekelompok orang atau referensi lainnya yang memikirkan apa yang dilakukan atau tidak harus dilakukan mengenai perilaku tertentu. Dalam konteks teknologi informasi (dalam penelitian ini penggunaan internet), para peneliti akan mengidentifikasi keyakinan yang menonjol pada subjek berdasarkan pada investigasi sebelumnya. Atribut-atribut yang menonjol berkaitan dengan teknologi informasi secara tidak langsunf dapat mempengaruhi minat dan norma subjektif dan selanjutnya dikelompokkan sebagai variabel internal. Dengan demikian TRA menangkap variabel-variabel internal melalui beberapa variabel eksternal yang berkaitan dengan teknologi informasi.
Sejalan dengan TRA, kajian TAM juga menangkap variabel-variabel internal melalui beberapa variabel eksternal terkait dengan hal yang menonjol pada teknologi informasi yang menjadi target. Menurut Davis (1989) di dalam konsep TAM terdapat dua anteseden penting yang memprediksi minat berperilaku dalam menggunakan teknologi informasi, yaitu persepsi manfaat (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan (perceived ease of use). Keduanya merupakan variabel internal dalam diri individu. Kajian-kajian empiris sebelumnya menunjukkan bahwa kedua variabel internal individu tersebut mendapat dukungan kuat secara empiris (Venkatesh dan Morris, 2000).

Pengaruh Manfaat pada Minat Menggunakan Internet
Pada fenomena penggunaan teknologi informasi, variabel manfaat merupakan anteseden penting dalam menjelaskan minat menggunakan TI. Davis (1989, 1993), Davis et al. (1989), Adam et al. (1992), Szajna (1994), Chin dan Todd (1995), Davis dan Venkatesh (1996), Gefen dan Straub (1997), Igbaria et al. (1997), Venkatesh dan Morris (2000), Sanjaya (2005). Dalam kajian tersebut manfaat merupakan penetu yang kuat terhadap penggunaan suatu sistem informasi, adopsi dan perilaku pengguna teknologi tersebut. Secara spesifik Davis et al (1989) menambahkan bahwa hubungan manfaat dengan penerimaan teknologi lebih kuat dan konsisten dibandingkan dengan ukuran persepsi lainnya.
Berkaitan dengan penggunaan internet, para karyawan dan mahasiswa akan mempertimbangkan faktor manfaat penggunaan internet. Apabila mereka mempersepsikan internet adalah hal yang bermanfaat bagi mereka dan membantu menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan mereka, maka akan semakin mendorong keinginan mereka menggunakan internet.
H1. Manfaat berpengaruh positif pada minat karyawan dan mahasiswa menggunakan internet.

Pengaruh Kemudahan pada Minat Menggunakan Internet
Masih berkaitan dengan fenomena penggunaan teknologi informasi, variabel kemudahan juga merupakan anteseden penting dalam menjelaskan minat menggunakan TI. Davis (1989, 1993), Davis et al. (1989), Adam et al. (1992), Szajna (1994), Chin dan Todd (1995), Davis dan Venkatesh (1996), Gefen dan Straub (1997), Igbaria et al. (1997), Venkatesh dan Morris (2000), Sanjaya (2005). Dijelaskan oleh Davis et al (1989) bahwa kemudahan penggunaan teknologi informasi merupakan katalisator  potensial untuk meningkatkan minat berperilaku dalam penggunaan teknologi informasi.
Dalam konteks penggunaan internet, karyawan dan mahasiswa akan mempertimbangkan kemudahan penggunaannya. Semakin mudah menggunakannya akan mendorong mereka berperilaku menggunakan internet.
H2. Kemudahan berpengaruh positif pada minat karyawan dan mahasiswa menggunakan internet.

Peran Pemoderasian Gender dalam TAM
            Beberapa kajian menjelaskan pentingnya mempertimbangkan gender. Gefen dan Straub (1997) menjelaskan bahwa penggunaan e-mail antara laki-laki dan perempuan berbeda. Dalam kajian lainnya Venkatesh dan Morris (2000) menguji perbedaan laki-laki dan perempuan dalam penggunaan teknologi informasi. Kajian tersebut menunjukkan bahwa laki-laki lebih diperngaruhi persepsi manfaat dalam penggunaan TI, sedangkan perempuan lebih dipengaruhi oleh kemudahan. Demikian pula pandangan Sanjaya (2005) yang menduga perbedaan gender penting dipertimbangkan dalam fenomena penggunaan internet. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti menduga gender akan memoderasi pengaruh manfaat dan kemudahan pada minat menggunakan internet.
H3. Gender memoderasi pengaruh manfaat pada minat karyawan dan mahasiswa menggunakan internet.
H4. Gender memoderasi pengaruh kemudahan pada minat karyawan dan mahasiswa menggunakan internet.

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Format Surat Kesalahan Nama Pada Raport dengan Ijazah

hai sob, pada postingan kali ini saya ingin membagikan contoh surat keslahan nama pada raport dengan ijazah PEMERINTAH KABUPATEN _____ UPT PENDIDIKAN ____ KEC. _________ SEKOLAH DASAR NEGERI ________ Alamat : Jl ____________________________________ “Terakreditasi : A” E-mail : _______________   SURAT KETERANGAN NOMOR : 421.1/122/SD/04/2016 Yang bertanda tangan dibawah ini, Kepala Sekolah SD N ..................................menerangkan bahwa : Nama Siswa                             : _________________________ No Induk Siswa                       : _________________________ Tempat dan Tanggal lahir        : _________________________ Nama Orang Tua     ...

ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM APLIKASI DAPODIK OPERATOR SEKOLAH KECAMATAN CIBUNGBULANG KABUPATEN BOGOR DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

PENDAHULUAN A.    LATAR BELAKANG Sistem Informasi Data Pokok Pendidikan Dasar (Dapodik)  adalah sistem informasi yang  menangani  data sekolah seperti tenaga kependidikan, peserta didik, periodik, sanitasi, rombongan belajar  dan data sarana-prasarana sekolah.  Sistem ini dibangun dalam rangka data yang berkualitas dan data ini  nantinya akan menentukan kebijakan pemerintah pusat dalam menentukan seperti halnya resio tenaga kependidikan, syarat untuk menentukan tunjangan profesi pendidik (TFG), Biaya Operasional Sekolah (BOS) dan masih banyak lagi kebijakan-kebijakan pusat yang nantinya akan melakukan pengambilan  data nya dari aplikasi D apodi k , maka dari itu sataun pendidik harus melakukan Input Data maupun Update data sesuai dengan bukti fisik yang ada kedalam Aplikasi Dapodik untuk mendapatkan data yang akurat cepat, lengkap, valid dan up to date, maka Operator Sekolah berperan penting dalam melakukan pendataan dan sekaligus pe...

PROGRAM KERJA SENI MUSIK ANGGKLUNG

PROGRAM KERJA SENI MUSIK ANGGKLUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Pemikiran kreatifitas adalah bentuk luapan rasa atau jiwa yang dimiliki manusia. Kreatifitas ini adalah hasil dari suatu eksplorasi rasa akan momentum atau pengalaman individu seseorang. Olah rasa ini kemudian mengasah kepekaan manusia terhadap lingkungan dan dirinya. Kritik social, politik dan budaya adalah sebagian dari perwujudannya. Akan tetapi hakekat kreatifitas ini adalah sebuah anugrah sang pencipta yaitu daya cipta, sehingga selayaknyalah apabila kreatifitas kemudian dijadikan pula sebagai perwujudan rasa syukur manusia kepada sang pencipta. Sejalan dengan pemikiran tersebut, perlu ditingkatkan intensitas pembinaan kegiatan kesiswaan melalui ekstrakurikuler sebagai aktualisasi dan optimasi dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh siswa dari proses pembelajaran dalam berbagai mata pelajaran atau bidang studi. Proses kreatif atau inovasi merupakan sebuah kemampuan manusia untuk berke...