Skip to main content

panduan-penilaian-kelas-dalam-kurikulum-2013

Selamat sore,Pagi,siang maupun malam sobat Campur Aduk File udah lama ga Posting Blog ini buat sahabat guru yang sedang lagi kebingungan untuk penilaian kurkulum 2013 silahkan sobat guru baca - baca di bawah ini.. yang pastinya aga sedikit membingungkan maklum Baru hihihi... kalau menurut saya bacanya 2 sampai 3 kali ya.. salam buat guru indonesia seantero 

Pada Kurikulum 2013, bagi Guru ini sangat penting diketahui, Data yang diperlukan dapat dijaring dan dikumpulkan selama pembelajaran berlangsung melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang akan dinilai. Sehingga diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai sejumlah kompetensi dasar yang tercantum dalam kurikulum. Penilaian dilakukan secara holistik meliputi aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk setiap jenjang pendidikan, baik selama pembelajaran berlangsung (penilaian proses) maupun setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil belajar). Pada jenjang pendidikan dasar, proporsi pembinaan karakter lebih diutamakan dari pada proporsi pembinaan akademik. Penilaian Kelas dalam  Kurikulum 2013 memiliki karakteristik sebagai berikut: 

1.    Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat mencapai kompetensi yang ditentukan, asalkan peserta didik mendapat bantuan yang tepat dan diberi waktu sesuai dengan yang dibutuhkan. Peserta didik yang belajar lambat perlu diberi waktu lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya. Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4), peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan atau kompetensi berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan hasil yang baik.

2.    Penilaian dikatakan autentik apabila peserta didik diminta untuk menampilkan tugas atau situasi yang sesungguhnya yang mendemonstrasikan penerapan keterampilan dan pengetahuan esensial yang bermakna (Mueller, 2006). Proses penilaian dan pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan atau terpadu, sehingga penilaian berjalan bersama-sama dengan proses pembelajaran. Sebagai contoh, ketika peserta didik belajar membaca puisi, guru mengamati dan memberi penilaian, misalnya cara pengucapan, intonasi, tekanan kata, dan penghayatan. Apabila peserta didik belum menguasai unsur tertentu, guru membuat catatan untuk perbaikan selanjutnya. Penilaian autentik harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah dengan menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh yang merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian autentik mengukur apa yang diketahui dan yang dapat dilakukan oleh peserta didik. Berikut contoh-contoh tugas autentik: 
•    Pemecahan masalah matematika
•    Melaksanakan percobaan 
•    Bercerita 
•    Menulis laporan 
•    Berpidato 
•    Membaca puisi 
•    Membuat peta perjalanan

3.    Penilaian dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung dan setelah usai, melalui berbagai jenis ulangan (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas).Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil. Ulangan harian dilakukan setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih, terintegrasi dalam proses pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan. Ulangan tengah semester dilakukan setelah menyelesaikan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran, mencakupi seluruh KD pada periode tersebut. Ulangan tengah semester tidak harus serentak dilaksanakan untuk seluruh kelas pada suatu satuan pendidikan, karena kondisi pencapaian kompetensi peserta didik pada masing-masing kelas bisa berbeda satu kelas dengah kelas yang lain. Ulangan akhir semester mencakupi semua KD pada semester yang bersangkutan.

4.    Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis/lisan, unjuk kerja, proyek produk, portofolio, pengamatan, dan penilaian diri, disesuaikan dengan kompetensi yang ingin dinilai.

5.    Penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan  terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan belajar minimal ( KKM diperlukan agar guru mengetahui kompetensi yang sudah dan belum dikuasai secara tuntas. Guru mengetahui sedini mungkin kesulitan peserta didik, sehingga pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat segera diperbaiki. Bila kesulitan dapat terdeteksi sedini mungkin, peserta didik tidak sempat merasa frustasi, kehilangan motivasi, dan sebaliknya peserta didik merasa mendapat perhatian yang optimal dan bantuan yang berharga dalam proses pembelajarannya. Ketuntasan belajar ditentukan seperti pada tabel berikut: Keterangan:
SB  = Sangat Baik B    =  Baik C    = Cukup K    = Kurang     
RPP SD Kurikulum 2013 sudah dijelaskan untuk Kriteria ketuntasan belajar minimal , untuk kompetensi pada kategori KI-3 dan  KI-4 adalah  
 B- (2.66). Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh matapelajaran, yakni jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan.

Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan belum tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai < 2.66 dari hasil tes formatif. Seorang peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai ≥ 2.66 dari hasil tes formatif. Bagi peserta didik yang belum tuntas untuk kompetensi tertentu harus mengikuti pembelajaran remedial, sedangkan bagi yang sudah tuntas boleh mempelajari kompetensi berikutnya. Untuk mengetahui apakah peserta didik sudah atau belum tuntas menguasai suatu kompetensi dapat melihat posisi nilai yang diperoleh berdasarkan tabel konversi nilai berikut.

Apabila peserta didik memperoleh nilai antara 66 sd. 70, dia ada pada posisi predikat B- untuk kategori pengetahuan atau keterampilan. Artinya, peserta didik tersebut sudah mencapai ketuntasan dalam menguasai kompetensi tertentu. C.    Teknik Penilaian Kelas Penilaian kelas dilakukan dalam berbagai teknik untuk semua kompetensi dasar yang dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu  sikap, pengetahuan, dan  keterampilan . 
1.    Sikap Aspek  Sikap dapat dinilai dengan cara berikut: a.    Observasi Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan format observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Hal ini dilakukan saat pembelajaran maupun diluar pembelajaran Contoh Observasi Lembar Pengamatan Sikap
Keterangan: Berilah kriteria Penilaian dengan angka dari 1 sampai 4 sebagai berikut: 4    : sangat baik 
 3    : Baik 2    : sedang 1    : kurang Catatan : hasil pengamatan harian ini perlu dirangkum setelah 1 minggu atau 1 bulan untuk mendapatkan nilai komulatif sikap. b.    Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri. Contoh Penilaian diri Penilaian diri terhadap sikap c.    Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik  untuk saling menilai terkait dengan sikap dan perilaku keseharian peserta didik. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
Contoh Penilaian antar peserta didik Keterangan: Format  bisa ditempel di suatu tempat, masing masing anak menuliskan angka 1 sampai 4 di setiap nama. 1 = kurang 2    = Cukup 3    = Baik 4    = Sangat Baik
d.    Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang berkesinambungan dari hasil observasi. Contoh penilaian Jurnal
Panduan Penilaian Kelas Kurikulum 2013
2.    Pengetahuan
Aspek  Pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut:
a.Tes tulis
adalah tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa pilihan ganda, isian, Benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
1)    Pilihan Ganda : Secara umum, setiap soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan pengecoh (distractor). Kunci jawaban adalah jawaban yang benar atau paling benar. Pengecoh merupakan jawaban yang tidak benar, namun memungkinkan seseorang terkecoh untuk memilihnya apabila tidak menguasai bahan/materi pelajaran dengan baik.
2)    Isian : Soal isian adalah soal yang menuntut peserta tes untuk memberikan jawaban singkat, berupa kata, frase, angka, rumus, atau simbol. Ada 3 macam soal isian yaitu (1) melengkapi, (2) jawaban singkat, dan (3) asosiasi.
3)    Benar – Salah : Bentuk soal Benar-Salah menuntut peserta tes untuk memilih dua kemungkinan jawaban. Bentuk kemungkinan jawaban yang sering digunakan adalah benar dan salah. Peserta tes diminta memilih jawaban benar atau salah, untuk suatu pernyataan yang disajikan. Apabila butir soal berisi pernyataan tentang sikap, pendapat, atau kepercayaan/ keyakinan. Jawaban yang diminta adalah ya dan tidak.
4)    Menjodohkan : Soal menjodohkan terdiri dari dua kelompok pernyataan. Kelompok pertama ditulis pada lajur sebelah kiri merupakan pernyataan soal atau pernyataan stimulus. Kelompok kedua ditulis pada lajur sebelah kanan merupakan pilihan jawaban atau pernyataan respon. Peserta tes diminta untuk menjodohkan, atau memilih pasangan yang tepat bagi pernyataan yang ditulis pada lajur sebelah kiri di antara pernyataan yang ditulis pada lajur sebelah kanan.
5)    Uraian : Soal uraian adalah soal yang jawabannya menuntut siswa untuk mengingat dan mengorganisasikan gagasan gagasan atau hal hal yang telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut secara tertulis dengan kata-katanya sendiri.
Berdasarkan penskorannya soal uraian diklasifikasikan atas uraian objektif dan uraian non-objektif.
a)    Soal uraian objektif adalah soal yang menuntut sehimpunan jawaban dengan rumusan jawaban yang pasti sehingga penskorannya dapat dilakukan secara objektif.
Contoh soal uraian objektif
Jelaskan perbedaan dan persamaan  hewan kerbau dan  sapi, dua saja!
Kunci jawaban:
Persamaan : Kaki 4; hewan mamalia,  bertelinga ; bertanduk ; berekor; berbulu dan lain lain.
Perbedaan  : bulu jarang (kerbau) bulu lebat (sapi);  bentuk tanduk ; dan alin lain
Penyekoran : skor 1 : siswa dapat menyebutkan 2 jawaban benar skor 0 : siswa hanya menyebutkan 1 jawaban benar atau menjawab salah
b)    Sedangkan soal uraian non-objektif adalah soal yang menuntut sehimpunan jawaban dengan rumusan jawaban menurut pendapat masing masing siswa sehingga penskorannya sukar untuk dilakukan secara objektif (penskorannya dapat mengandung unsur subjektifitas). Contoh soal Uraian non Objektif Coba tuliskan cerita apa yang kamu yang kamu alami sejak berangkat dari rumah samapi tiba di sekolah!
Kriteria jawaban: (misalnya) -kalimat menggunakan unsur kebahasaan yang tepat       
skor 1 -gagasan runtut   
skor 1 -pemilihan kata  yang tepat                    
skor 1 -cerita lengkap                                        
skor 1

Jadi skor maksimal 4 ( tergantung banyak unsur yang dinilai, semakin lengkap unsur yang dinilai terdapat dalam tulisan, semakin besar skor maksimal)

Untuk ulangan harian tidak dianjurkan menggunakan pilihan ganda, karena bentuk ini lebih tepat untuk ruang lingkup luas dan peserta yang banyak.  Bentuk ini lebih cocok untuk ulangan  akhir semester atau kenaikkan kelas. Untuk ulangan harian sangat dianjurkan menggunakan tes berbentuk uraian. Seperti menulis cerita, menjelaskan suatu proses, menulis surat, dan sebagainya.

b.    Tes Lisan berupa pertanyaan- pertanyaan yang diberikan guru secara ucap (oral) sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut  secara ucap juga, sehingga menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun faragraf yang diucapkan. Contoh soal tes lisan
“Ini ada buah Tomat, Coba kamu Ahmad, ceritakan tentang buah tomat ini!” (peragakan buah tomat tersebut) Pedoman penskroran: - bercerita jelas          skor 1 - kata kata jelas         skor 1 - cerita runtut            skor 1 - sesuai waktu/tdal diam        skor 1 - dan lainnya             skor 1  (jika masih ada unsur yang dinilai) Jadi skor maksimal 5 ( tergantung banyak unsur yang dinilai)

3.Keterampilan 
 a.  adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan  keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan alat musik, menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari. Contoh penilaian tes performance  atau kinerja akan diberikan pada bab Implementasi pada bab selanjutnya. 
b.    adalah penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam membuat produk teknologi dan seni 
(3 demensi).  Penilaian produk tidak hanya diperoleh dari hasil akhir, namun juga proses pembuatannya. Pengembangan produk meliputi 3 tahap dan dalam setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu: •    Tahap persiapan atau perencanaan meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa  dalam merencanakan, menggali, mengembangkan gagasan, dan mendesain produk •    Tahap pembuatan meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa dalam menyeleksi dan menggunakan bahan dan alat serta dalam menentukan teknik yang tepat. •    Tahap penilaian (appraisal) meliputi penilaian terhadap kemampuan siswa membuat produk sesuai dengan kegunaannya. Contoh  membuat meja, membuat kincir angin, membuat Kartu nama, membuat kotak kue, merangkai bunga. Model penilaian  Produk diberikan pada bab implementasi pada bab selanjutnya. c.    adalah penilaian terhadap tugas yang mengandung investigasi dan  harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, pelaporan.    Projek juga akan memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk mengomunikasikan informasi. Penilaian proyek sangat dianjurkan karena membantu mengembangkan ketrampilan berpikir tinggi  (berpikir kritis, pemecahan masalah, berpikir kreatif) peserta didik . misalnya membuat laporan pemanfaatan energy di dalam kehidupan, membuat laporan hasil pengamatan pertumbuhan tanaman. contoh penilaian proyek diberikan pada bab implementasi pada bab selanjutnya d.    Penilaian Portofolio adalah penilaian melalui sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara terus menerus perkembangan pengetahuan dan  keterampilan peserta didik dalam bidang tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan gambaran secara menyeluruh tentang proses & pencapaian hasil belajar peserta didik. Portofolio merupakan bagian terpadu dari pembelajaran sehingga guru mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam menguasai kompetensi pada suatu tema.  Misalnya kompetensi pada tema “selalu berhemat energy”. Contoh kompetensi membuat laporan hasil percobaan.  Kemampuan membuat laporan hasil percobaan tentu tidak seketika dikuasai peserta didik, tetapi membutuhkan proses panjang, dimulai dari penulisan draf, perbaikan draf,  sampai laporan akhir yang siap disajikan. Selama proses ini diperlukan bimbingan guru melalui catatan-catatan tentang karya peserta didik sebagai masukan perbaikan lebih lanjut. Kumpulan karya anak sejak draf sampai laporan akhir berserta catatan catatan sebagai masukan guru inilah, yang menjadi portofolio. Di samping memuat karya karya anak beserta catatan guru, terkait kompetensi membuat laporan hasil percobaan tersebut di atas, portofolio juga bisa memuat catatan hasil penilaian diri dan teman sejawat tentang kompetensi yang sama serta sikap dan perilaku sehari hari peserta didik yang bersangkutan. Agar penilaian portofolio berjalan efektif guru beserta peserta didik perlu menentuan hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio Sebagai berikut:

  1. masing-masing peserta didik memiliki porto folio sendiri yang di dalamnya memuat mata pelajaran.
  2. menentukan hasil kerja apa yang perlu dikumpulan/disimpan.
  3. sewaktu waktu peserta didik diharuskan membaca catatan guru yang berisi komentar, masukkan dan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka memperbaiki  hasil kerja dan sikap.
  4. peserta didik dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti catatan guru.
  5.  catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik perlu diberi tanggal, sehingga perkembangan kemajuan belajar peserta didik  dapat terlihat.

Comments

Popular posts from this blog

Contoh Format Surat Kesalahan Nama Pada Raport dengan Ijazah

hai sob, pada postingan kali ini saya ingin membagikan contoh surat keslahan nama pada raport dengan ijazah PEMERINTAH KABUPATEN _____ UPT PENDIDIKAN ____ KEC. _________ SEKOLAH DASAR NEGERI ________ Alamat : Jl ____________________________________ “Terakreditasi : A” E-mail : _______________   SURAT KETERANGAN NOMOR : 421.1/122/SD/04/2016 Yang bertanda tangan dibawah ini, Kepala Sekolah SD N ..................................menerangkan bahwa : Nama Siswa                             : _________________________ No Induk Siswa                       : _________________________ Tempat dan Tanggal lahir        : _________________________ Nama Orang Tua     ...

ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM APLIKASI DAPODIK OPERATOR SEKOLAH KECAMATAN CIBUNGBULANG KABUPATEN BOGOR DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

PENDAHULUAN A.    LATAR BELAKANG Sistem Informasi Data Pokok Pendidikan Dasar (Dapodik)  adalah sistem informasi yang  menangani  data sekolah seperti tenaga kependidikan, peserta didik, periodik, sanitasi, rombongan belajar  dan data sarana-prasarana sekolah.  Sistem ini dibangun dalam rangka data yang berkualitas dan data ini  nantinya akan menentukan kebijakan pemerintah pusat dalam menentukan seperti halnya resio tenaga kependidikan, syarat untuk menentukan tunjangan profesi pendidik (TFG), Biaya Operasional Sekolah (BOS) dan masih banyak lagi kebijakan-kebijakan pusat yang nantinya akan melakukan pengambilan  data nya dari aplikasi D apodi k , maka dari itu sataun pendidik harus melakukan Input Data maupun Update data sesuai dengan bukti fisik yang ada kedalam Aplikasi Dapodik untuk mendapatkan data yang akurat cepat, lengkap, valid dan up to date, maka Operator Sekolah berperan penting dalam melakukan pendataan dan sekaligus pe...

PROGRAM KERJA SENI MUSIK ANGGKLUNG

PROGRAM KERJA SENI MUSIK ANGGKLUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Pemikiran kreatifitas adalah bentuk luapan rasa atau jiwa yang dimiliki manusia. Kreatifitas ini adalah hasil dari suatu eksplorasi rasa akan momentum atau pengalaman individu seseorang. Olah rasa ini kemudian mengasah kepekaan manusia terhadap lingkungan dan dirinya. Kritik social, politik dan budaya adalah sebagian dari perwujudannya. Akan tetapi hakekat kreatifitas ini adalah sebuah anugrah sang pencipta yaitu daya cipta, sehingga selayaknyalah apabila kreatifitas kemudian dijadikan pula sebagai perwujudan rasa syukur manusia kepada sang pencipta. Sejalan dengan pemikiran tersebut, perlu ditingkatkan intensitas pembinaan kegiatan kesiswaan melalui ekstrakurikuler sebagai aktualisasi dan optimasi dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh siswa dari proses pembelajaran dalam berbagai mata pelajaran atau bidang studi. Proses kreatif atau inovasi merupakan sebuah kemampuan manusia untuk berke...